Kejutan Pabrik Roti yang Memproduksi PCC

Tak ada yang tahu jika rumah berpagar tinggi itu digunakan untuk memproduksi obat-obatan berbahaya PCC. Warga tahunya pabrik roti.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 04 Des 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 06:30 WIB
Kisah Pabrik Roti Yang Memproduksi PCC
Kesibukan petugas BNN dan polisi menjaga rumah besar di jalan Halmahera pasca digrebek. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Sebuah rumah yang cukup besar di jalan Halmahera Raya, nomer 27, Semarang Timur mendadak ramai. Rumah itu dikerumuni para petugas baik polisi berpakaian preman, maupun yang mengenakan rompi Badan Narkotika Nasional.

Rumah itu tengah digerebek sejak Minggu (3/12/2017) pagi karena diduga untuk produksi pil Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC). Sebagai tempat produksi, petugas menemukan jutaan butir pil PCC dengan tulisan Zenith sebagai merek dagang. Ada juga empat unit mesin produksi, satu mesin pengering, dan bahan-bahan baku.

Menurut Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Brigjen Irwanto pil PCC produk Semarang ini didistribusikan di Kalimantan Tengah. Bukan hanya pabrik, namun petugas BNN juga menemukan adanya sebuah gudang untuk menyimpan. Yakni sebuah rumah di Jalan Medoho Raya Semarang.

"Sebelas orang ditangkap. Termasuk pemiliknya,"kata Brigjen Irwanto.

Garis polisi dipasang begitu rumah besar ini digrebek. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)Rincian sebelas orang itu, masing-masing delapan orang karyawan ditangkap di pabrik jalan Halmahera, dua karyawan gudang ditangkap di jalan Medoho Raya.

"Satu lagi bernama Joni. Kami duga ia adalah pemilik. Pengungkapan ini berkaitan dengan pelaku Ronggo dari Tasikmalaya," kata Irwanto.

Sementara itu, Suwarto, salah satu pekerja yang menjadi tetangga rumah di Jalan Halmahera 27 Semarang itu bercerita bahwa setahunya rumah itu dikontrak baru tiga bulan. Sebelumnya dikontrak oleh seorang pengusaha sarang burung walet.

"Ini penghuni baru. Kurang lebih baru tiga bulan ini ditempati pengontrak baru," kata Suwarto.Bangunan rumah besar ini dijaga dan dikerumuni para petugas BNN dan polisi. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)Sebagai tetangga, tak ada yang tahu jika rumah berpagar tinggi itu digunakan untuk memproduksi obat-obatan berbahaya. Suwarto mengaku rumah itu sepengetahuannya digunakan untuk membuat roti.

"Saya pernah tanya ke tukang yang merenovasi. Ruangan ditata untuk produksi roti," kata Suwarto.

Sejauh ini, si pengontrak juga tidak dikenal oleh tetangganya. Meskipun sering terlihat mobil keluar masuk rumah. Bahkan kadang sampai malam hari.

"Sering melihat mobil box juga keluar masuk bahkan saat dini hari. Nggak tahu kalau untuk bikin PCC,"katanya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya