Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 110 personel militer Angkatan Udara Rusia ke Biak, Papua. Pasukan ini terbang dari Rusia selama 12 jam dengan tujuan Bandara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Pasukan Angkatan Udara Rusia terbang dengan pesawat angkut jenis Iluyshin-76 dengan tujuan melakukan latihan navigasi dan berwisata.
Kapentak Lanud Manuhua Biak, Lettu (Pnb) Putukade Wempy, menuturkan pasukan tersebut akan berada di Biak, 4-9 Desember 2017.
Advertisement
Baca Juga
Kedatangan rombongan militer asal Rusia disambut langsung Komandan Lanud Manuhua Biak, Kol Pnb Fajar Adriyanto.
Prajurit Angkatan Udara Rusia melakukan latihan penentuan kedudukan baik di medan sebenarnya, maupun yang berada di peta, serta berwisata.
"Selama di Biak, pasukan ini tak ke mana-mana. Mereka juga kan berwisata ke sejumlah pantai dan air terjun di Biak," ucap Wempy kepada Liputan6.com lewat telepon selulernya, Selasa, 5 Desember 2017.
Saksikan video pilihan dibawah ini:
Terbang Navigasi
Wisata yang dikenalkan ratusan prajurit Rusia di antaranya Pantai Biak Utara, Air terjun Warsa dan peninggalan gua Jepang saat Perang Dunia II, Pantai Bosnik, Pantai Anggopi, dan Pulau Padaido.
"Kami juga sempat menyajikan tarian Yosim Pancar, saat rombongan ini tiba di Bandara Biak Numfor," ujar Wempy.
Selain dua pesawat yang tiba, menyusul dua bomber Tupelov TU-95 yang merupakan jenis pesawat pengebom strategis bermesin turboprop empat yang memiliki panjang 46,2 meter dan lebar sayap 50,10 meter.
Menurut dia, kegiatan ini tidak ada unsur lain, kecuali hanya terbang navigasi yang didahului oleh pesawat angkut Ilushyin-76 sebanyak dua unit, disusul dua unit pesawat bomber jenis Tupolev TU-95 MS yang terbang langsung dari Vladivostok, Rusia.
"Pesawat Rusia itu juga tak dilengkapi amunisi dan kamera intai, jadi murni hanya terbang navigasi ke Biak," jelasnya.
Advertisement