Tumpek Kandang, Ketika Manusia dan Hewan Begitu Mesra

Tumpek kandang merupakan bentuk syukur umat Hindu Bali atas keberkahan yang diberikan Tuhan yang Maha Esa

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Jan 2018, 20:01 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2018, 20:01 WIB
Ribuan kera di Alas Kedaton saat upacara Tumpek Kandang
Ribuan kera di Alas Kedaton saat upacara Tumpek Kandang (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Ribuan ekor kera dari berbagai spesies yang berada di kawasan objek wisata Alas Kedaton berkumpul turun ke bawah. Objek wisata yang terletak di Desa Adat Kukuh, Kabupaten Tabanan, Bali itu memang dikenal sebagai objek wisata kera.

Sekretaris Desa Adat Kukuh Tabanan, I Gusti Ngurah Pujayasa menjelaskan, jumlah kera di objek wisata ini mencapai 2.000 ekor lebih.

Mereka turun ke bawah berkumpul berebut buah-buahan berbagai jenis yang disediakan oleh pihak pengelola objek wisata. Ya, buah-buahan berbagai jenis ditata sedemikian rapih. Buah itu kemudian diarak di areal Pura Kahyangan Kedaton, Desa Kukuh, Tabanan.

Tak ayal, ribuan ekor kera yang menghuni hutan di sini menyerbu berbagai jenis buah tersebut, mereka melahapnya dengan rakus. Sontak saja, atraksi ini menarik pengunjung yang tengah berlibur di lokasi ini. Beberapa dari mereka mengabadikan momen langka tersebut.

I Gustu Ngurah Pujayasa menjelaskan, momen tersebut bertepatan dengan Tumpek Kandang, di mana hewan-hewan begitu dimuliakan menurut ajaran Hindu.

"Persembahyangan buah-buahan kepada 2.000 lebih monyet ini sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan bagi berbagai hewan ternak milik umat," ujar dia, Minggu (21/1/2018).

 


Syukur pada Tuhan, Mesra dengan Hewan

kera berebut makan di Alas Kedaton
kera berebut makan di Alas Kedaton

Tumpek Kandang sesungguhnya dirayakan untuk hewan ternak. Namun tak menutup kemungkinan juga dirayakan bagi hewan liar yang dipelihara di obyek wisata.

"Melalui upacara itu kami ingin menghaturkan rasa syukur warga Desa Kukuh terhadap karunia yang diberikan Tuhan, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat dengan menjaga alam dan isinya," katanya.

Pascal Perrotey, wisatawan asal Prancis mengaku senang melihat beberapa monyet ini berebut makanan di objek wisata setempat. Baginya sangat luar biasa menyaksikan pemandangan di mana manusia bisa menyatu dengan para hewan yang dipelihara.

"Cara seperti ini saya baru melihat di Bali dan ini sangat luar biasanya. Saya melihat hubungan manusia dan binatang begitu erat di sini," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya