Kronologi Pria Bule Marah-Marah dan Cekik Jurnalis Saat Dirazia

Ia merebut dan melempar ponsel milik salah satu jurnalis yang sedang meliput razia gabungan di cafe tersebut.

oleh Hans Bahanan diperbarui 17 Feb 2018, 21:03 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2018, 21:03 WIB
Razia
Kena razia gabungan, bule marah-marah sampai lempar ponsel. Foto: (Hans Bahanan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mataram - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia berinisial OK, diamankan tim razia gabungan dari salah satu cafe di Senggigi, Lombok Barat. OK digiring ke Markas Lanal lantaran berkelakuan tidak menyenangkan kepada tim razia gabungan dan juga jurnalis.

OK merebut dan melempar ponsel jurnalis saat sedang mengambil gambar. OK juga merendahkan polisi dan tentara yang kala itu bertugas.

"Kami bersama pihak imigrasi terpaksa mengamankan pria asing tersebut karena berkelakuan tidak menyenangkan," kata Kapten laut PM Arga Yudhistira, Komandan Polisi militer TNI AL (Dandenpomal) Mataram, Jumat, 16 Februari 2018.

Pantauan Liputan6.com,  saat tim razia gabungan masuk ke salah satu kafe di Senggigi, pria bule itu mengamuk. Ia melawan petugas imigrasi yang sedang menanyai identitas.

Salah satu jurnalis yang kala itu meliput dan mengambil foto si bule pun menjadi korban. Lantaran tak terima difoto, OK kemudian mengambil ponsel milik jurnalis tersebut.

Sebelum dibuang,  jurnalis yang meliput itu sempat meminta ponsel yang diambil OK. "Come on, give me my phone ( Ayo lah, kembalikan ponsel saya)," kata jurnalis.

Tetapi, OK tak mengindahkan permintaan jurnalis dan malah membuang ponsel ke kerumunan orang diskotik. Tim razia gabungan pun mengambil ponsel itu. Beruntung ponsel tersebut tidak mengenai pengunjung.

 

Melawan Saat Ditindak

Razia
Kena razia gabungan, bule marah-marah sampai lempar ponsel. Foto: (Hans Bahanan/Liputan6.com)

Melihat kejadian tersebut, Komandan Detasemen Polisi Militer AL dan Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian kemudian memeriksa identitas paspor pria bule itu.

Namun, pria bule yang berumur lebih dari 70 tahun tersebut tidak dapat menunjukkan paspor. Ia berkilah jika paspornya ketinggalan di vila yang ia sewa. OK kemudian menujukkan kartu nama.

Saat petugas imigrasi memeriksa kartu namanya, seorang aparat Provos Polda NTB, menyalakan senter ke arah kartu tersebut. Tetapi, lagi-lagi OK marah dan memukul senter polisi.

Polisi itupun geram dan mengatakan bahwa dirinya adalah petugas. Namun OK tak peduli dan merendahkan polisi dengan kata-kata kasar.

“Ia pun terpaksa digiring untuk diperiksa lebih lanjut,” jelas Arga.

Tak hanya sampai di situ, saat hendak dimasukkan ke dalam mobil, si bule masih mengamuk dan mencaci maki jurnalis yang meliput. Bahkan ia sempat mencekik wartawan pemilik ponsel yang dibuang.

 

Marah-Marah di Markas Tentara

Razia
Kena razia gabungan, bule marah-marah sampai lempar ponsel. Foto: (Hans Bahanan/Liputan6.com)

Akhirnya, dengan paksa petugas kemudian memasukkan si bule ke dalam mobil dengan paksa dan dibawa menuju ke villanya untuk mengambil paspor. Bule tersebut kemudian digiring menuju ke pangkalan TNI AL, Mataram untuk diperiksa.

Lagi-lagi, si Bule mengamuk di dalam kantor Pangkalan TNI AL. Salah seorang kemudian menegur si bule untuk tidak mengamuk dan berteriak di kantor Lanal Mataram, namun tidak dihiraukan.

"Army office? So what, i don’t care (Ini kantor tentara? terus kenapa, saya tidak peduli," kata OK sambil bertingkah aneh.

Kepala Sub Seksi Pengawasan Imigrasi kelas 1 Mataram, Made Surya mengatakan, OK berbuat tidak sopan lantaran pengaruh alkohol. "Sejauh ini kita periksa dokumennya lengkap dan dia berbuat tidak menyenangkan itu karena pengaruh Alkohol," kata Made Surya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya