Liputan6.com, Brebes - Dunia maya digemparkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan aksi sejumlah orang sedang menginterogasi bocah perempuan berseragam SMP. Dalam video itu, siswi SMP dituding telah mencuri uang Rp 17 juta.
Video itu diambil di Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Yang membuat heboh, ada adegan seorang pria bertopi menampar siswi SMP tersebut berkali-kali. Ada juga adegan bocah itu digotong bersama-sama oleh sejumlah orang untuk dibawa ke suatu tempat.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, video itu pertama kali diunggah pemilik akun Facebook bernama "Cintaku Berduri Kurnia". Tak lama diunggah, dua potongan vidio itu tersebar luas dan akhirnya menjadi viral.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai tanggapan dari warganet bermunculan. Ada yang mengecam tindakan warga tersebut karena dianggap bermain hakim sendiri. Ada pula yang menyebut apa yang dilakukan kepada bocah berseragam SMP itu berlebihan.
Kapolres Brebes, AKBP Sugiarto akhirnya angkat bicara. Ia berusaha menjernihkan kisah di balik video kontroversial tersebut. Pihaknya membenarkan jika kejadian di video tersebut menyangkut kasus pencurian sejumlah uang oleh seorang anak di bawah umur berinisial SD (15).
"Benar. Video yang viral di medsos itu terkait kasus pencurian yang dilakukan anak di bawah umur. Tapi perlu kita jelaskan agar tidak ada informasi simpang siur yang nantinya menimbulkan fitnah di mana-mana," ucap Sugiarto, Minggu, 11 Maret 2018.
Video Sudah Diedit
Ia menegaskan, jika video yang tersebar luas di medsos itu sudah terpotong sehingga terkesan ada unsur penganiayaan. Sehingga kedua video itu tidak menghadirkan cerita yang utuh dan sebenarnya.
"Jadi begini, awalnya bocah itu tidak mau mengaku. Tapi setelah dikonfirmasi dari mana bisa beli barang- barang elektronik seperti laptop dan telepon genggam. Karena dia juga berasal dari keluarga yang kurang mampu. Beberapa saat selanjutnya korban akhirnya mengakui telah mengambil uang milik seorang guru bernama Zein Handoko (54) sebanyak Rp 17 juta," ungkapnya.
Mantan Kapolres Rembang itu menegaskan, jika adegan video berupa celaan dengan perkataan dan tamparan beberapa kali kepada bocah yang mencuri itu tidak bermaksud untuk menyakitinya. Malah sebaliknya, tindakan itu untuk melindungi bocah dari amukan ibunya.
"Ibu kandungnya marah besar, kepada anaknya dengan cara memukul menggunakan sapu. Selain itu, untuk mencegah amarah warga setempat yang mengetahui dia (bocah berseragam SMP) itu telah mencuri," kata dia.
Advertisement
Selesai dengan Kekeluargaan
SD pun akhrinya mengaku telah mencuri uang dari rumah seorang guru bernama Zein Handoko, di Desa Bantarkawang, Brebes. Namun ketika diinterogasi, uang itu sudah habis. SD menggunakan uang itu untuk membeli laptop dan sejumlah gadget.
"Berdasarkan pengakuan bocah itu, uang hasil curianya selain untuk membeli telepon seluler dan kamera sisanya ia habiskan bersama bersama teman temanya," ujar Kapolres.
Kapolres menegaskan jika kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak. Ayah SD, bersedia mengganti semua kerugian yang dialami korban dengan cara mencicil sampai akhir Juni 2018.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan medsos dengan bijak. Ia mengingatkan kepada masyarakat jangan asal mengunggah informasi yang tidak diketahui kebenarannya sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
"Karena hal itu juga telah di atur dalam UU No 11 thn 2008 tentang ITE," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini: