Asal Muasal Sebutan Rumah Makan Padang

Sejarah panjang rumah makan Padang direkam dalam sebuah kliping koran yang berusia nyaris seabad.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 28 Mar 2018, 07:03 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 07:03 WIB
7-geliat-pasar-benhil130711c.jpg
Masakan khas dari Padang juga tidak lepas dari serbuan para pemburu kuliner di Pasar Bendungan Hilir Jakarta pada Kamis 11 Juli 2013. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Padang - Banyak orang yang menggemari masakan khas Minangkabau. Namun tahukah Anda, kapan pertama kali nama Restoran Padang atau Rumah Makan Padang tersebut mulai diperkenalkan?

Menurut dosen dan peneliti dari Universitas Leiden, Suryadi Sunuri, penggunaan nama "Restoran Padang" atau "Rumah Makan Padang" ditemukan pada sebuah iklan surat kabar yang terbit pada 1937.

"Bukti itu adalah sebuah iklan tentang masakan Minangkabau di Cirebon dari tahun 1937. Iklan tersebut dimuat selama beberapa bulan di harian Pemandangan terbitan Batavia," kata Suryadi Sunuri kepada Padangkita.com.

Menurut dia, iklan tersebut dimiliki oleh pemilik rumah makan Padang itu bernama Ismael Naim.

Foto iklan itu kami turunkan di sini, dengan tulisan sebagai berikut:

"BERITA PENTING! Kalau toean2, njonja2 dan soedara2 djalan2 di Cheribon, djika hendak makan minoem jang enak, sedap rasanja, bikinan bersih mendjadi pokok kesehatan, silahkanlah datang ke: PADANGSCH-RESTAURANT “Gontjang-Lidah” beralamat di Pasoeketan 23 Cheribon. Dan djoega ada sedia anggoer tenaga boeat orang lemah, bikin tjahja moekamensehatkan badan mengoeatkan pentjernaan, menimboelkan tenaga baroe dengan lekas d.l.l. Tjobalah rasanja enakper glas f 0,25. Bibitnja anggoer Tenaga 1 botol besar f 2,50. Selama keramean Moeloedan di Kanoman, kami ada boeka stand. Datang rame2 kesanah.

Wassalam dan hormat, Eigenaar, B. Ismael Naim"

Baca berita menarik lainnya dari Padangkita.com di sini.

 

Jejak Perantau di Jawa

[Bintang] Masakan Padang
Masakan Padang. foto: saribundo.biz

Menurut Suryadi, iklan tersebut adalah sebuah bukti langka. Sudah banyak ratusan koran tua yang dibacanya, tetapi baru satu itu saja yang ditemukan.

"Sudah ratusan koran tua saya baca, sejak dari PNRI Jakarta sampai British Library London, tapi baru kali ini saya menemukan iklan tentang masakan Minangkabau," katanya.

Dari iklan di atas, Suryadi mengemukakan sangat mungkin kata "Padangsch-Resrtaurant" merupakan arketip dari istilah "Restoran Padang" yang dikenal di rantau pada zaman sekarang. Jadi, istilah tersebut terkait dengan pemakaian bahasa Belanda pada zaman kolonial.

Para perantau Minang pada masa itu memakai istilah "Padangsch-Restaurant" untuk menyebut masakan Minangkabau yang mereka jual.

Kedua, iklan tersebut menyebutkan Restoran Padang Goncang Lidah ada di Cirebon. Ini menandakan bahwa pada 1930-an perantau Minang sudah menyebar di Pulau Jawa. Tidak hanya di kota-kota besar seperti Batavia dan Bandung, tapi juga kota-kota kecil seperti Cirebon.

Terakhir, penamaan restoran Padang yang agak bombastis seperti "Goncang Lidah", "Goyang Lidah" dan lain-lain rupanya sudah sejak dulu ada.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya