Liputan6.com, Bengkulu - Belasan tentara perang anggota militer Amerika Serikat terlihat bersemangat saat mengikuti lomba permainan tradisional Terompah Panjang di kawasan Teaching farm milik Universitas Dehasen Bengkulu. Awalnya mereka terlihat grogi ketika memasukkan sepatu lapangan ke karet penjepit permainan rakyat tersebut.
Satu tim pria, satu tim gabungan pria dan wanita serta satu tim gabungan US Army, US NAvy dan masyarakat beradu kecepatan mencapai garis finish. Tim pria bahkan sempat terguling dan bangkit kembali mengejar lawan di depan. Keseruan tentara amerika tersebut disambut antusias warga dan para mahasiswa yang memberikan dukungan.
Advertisement
Baca Juga
Christopher, salah seorang anggota tentara angkatan laut militer Amerika mengatakan, dirinya baru pertama kali mencoba permainan yang membutuhkan kekompakan tim tersebut. Meskipun awalnya kesulitan, dia mengaku senang dan bisa mengambil makna dari permainan yang membutuhkan kerjasama tim ini.
"It's Amazing, this is spirit of people," ujar Christopher di Bengkulu Sabtu 31 Maret 2018.
Selain permainan terompah panjang, anggota pasukan tentara Amerika ini juga mencoba permainan rakyat lain yaitu Enggrang dan Sumpit Bambu. Mereka juga mencoba mengadu keahlian memancing ikan di kolam milik laboratorium alam Fakultas Pertanian Universitas Dehasen Bengkulu. Hasilnya, hanya satu orang saja yang berhasil mendaratkan ikan nila.
Menurut Letnan Sacco, meskipun mereka berasal dari kesatuan tentara militer Amerika angkatan Laut atau US Navy, tetapi belum pernah mencoba memancing ikan menggunakan kail yang terbuat dari bambu. Dia mengaku joran bambu yang dipegangnya sudah berkali kali disambar ikan, tetapi tidak berhasil mendaratkan ikan.
"Susah sekali," ujarnya dalam bahasa Indonesia sambil tersenyum.
Misi Kemanusiaan
Kedatangan tentara Amerika ke Bengkulu bersama 800 tentara gabungan dari Asutralia, Kanada, Jepang, Singapura, Korea Selatan dan Inggris membawa misi kemanusiaan. Mereka datang menggunakan kapal rumah sakit USNS Mercy yang merapat ke Pelabuhan Samudra Pulau Baai Kota Bengkulu hingga 18 April 2018 mendatang.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan LAut (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut Agus Azudin mengatakan, pasukan gabungan ini datang untuk latihan bersama terkait tanggap darurat dan kesiap siagaan bencana. Akan ada rangkaian kegiatan dan bantuan kemanusiaan yang dibawa ke Bengkulu yang tercatat sebagai salah satu wilayah yang rawan bencana alam.
"Bengkulu tuan rumah Pacific Partnership gugus tugas 73 kemitraan 2018," ujar Agus Izudin
Kegiatan secara resmi baru dibuka pada hari Senin 2 April 2018 mendatang. Rencananya Kepala STaf Umum TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan yang akan melakukan opening ceremony atau upacara pembukaan di lapangan upacara kantor Gubernur Provinsi Bengkulu.
Rangkaian kegiatan dalam misi kemanusiaan ini diantaranya Seminar tanggap bencana, pembangunan shelter untuk titik kumpul pengungsian di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah, penyuluhan kesehatan serta simulasi tanggap bencana di perkampungan nelayan.
Dua KRI yaitu KRI Kurau dengan nomor lambung 856 dan KRI Pulau Mego disiagakan untuk mengawal dan membantu operasional UNSN Mercy yang mampu membawa 1.200 personil dan dilengkapi helikopter milik Angkatan Laut Amerika. TNI Angkatan Laut juga mengirim para ahli kesiapsiagaan bencana dan tim ahli termasuk tim kesehatan yang akan menuntun pasukan gabungan ini melakukan kegiatan sosial.
"Tim kita juga mendampingi secara ketat," lanjut Agus Izudin.
Advertisement
Minta Partisipasi Aktif Masyarakat
Operasi kemanusiaan dalam program Pasific Partnershif 2018 oleh militer gabungan beberapa negara dibawah komando Pangkalan Militer Amerika Serikat di Laut Pasific ini direspon positif Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rhidin Mersyah. Dia meminta kepada masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dan menimba ilmu sebanyak banyaknya dari mereka.
"Kita bersyukur didatangi para ahli, manfaatkan dan ambil ilmu mereka, manfaatnya banyak sekali," ujar Rohidin.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan diantaranya pegobatan masal, seminar, penyuluhan kesehatan, latihan bersama penanggulangan bencana oleh US Navy, TNI dan masyarakat Bengkulu, Pembagunan fisik berupa 2 ruang kelas SDN 83 di Kelurahan Teluk Sepang, satu ruang pertemuan di Kelurahan Padang Harapan, satu bangunan selter di Kelurahan Tengah Padang, dan satu bagunan selter di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Menurut gubernur, kedatangan pasukan gabungan ini jangan dipersepsikan macam-macam. Mereka datang dengan membawa misi kemanusiaan dan tidak ada tujuan lain. Masyarakat diminta untuk berfikir positif dan mengambil manfaat sebanyak banyaknya.
"Ada TNI yang mendampingi, jika ada kendala, masyarakat harus membantu secara aktif," kata Rohidin Mersyah.