Puluhan Siswa Kesurupan Usai Wisata ke Prambanan

Tiba-tiba, salah satu siswa perempuan yang berada di dalam bus berteriak histeris, disusul beberapa siswa lain. Total 45 siswa mengalami kesurupan.

diperbarui 13 Apr 2018, 01:03 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 01:03 WIB
Ribuan Umat Hindu Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan
Suasana prosesi Tawur Agung di Candi Prambanan, Klaten, Jateng, Jumat (16/3). Prosesi Tawur Agung ini diikuti oleh ribuan umat Hindu. (Liputan6.com/Gholib)

Yogyakarta - Kesurupan massal terjadi di sebuah hotel, di Jalan Veteran, Umbulharjo, Yogyakarta. Sebanyak 45 siswa SMK 4 Tangerang kesurupan di hotel tempatnya menginap sepulang berwisata ke Candi Prambanan, Selasa, 10 April 2018, malam. Diduga, penyebab kesurupan karena salah satu siswa mengambil selendang penutup candi.

Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo Iptu Supatno kepada wartawan, mengatakan, rombongan wisatawan itu menggunakan 5 bus wisata dan tiba di hotel sekitar pukul 21.00. Mereka baru saja study tour dari Museum Suharto, Bukit Mangunan, Bantul dan Candi Prambanan, Sleman.

Informasi yang diterima KRJogja.com, sesampainya di hotel, sebagian siswa langsung makan di tempat yang telah disediakan. Namun, siswa lainnya memilih istirahat. Ada juga yang berada di bus.

"Pulang study tour, anak-anak kelelahan. Ada yang makan, tapi ada yang istirahat di bus," ujarnya, Rabu, 11 April 2018.

Tiba-tiba, salah satu siswa perempuan yang berada di dalam bus berteriak histeris, disusul beberapa siswa lain. Guru pendamping bersama warga kemudian memisahkan siswa yang kesurupan dengan siswa yang tidak mengalami kesurupan. Kejadian ini membuat warga sekitar berdatangan.

Aparat kepolisian dari Polresta Yogyakarta langsung mengamankan sekitar lokasi dengan menutup jalan. "Kami langsung ke TKP. Dibantu warga dan ustadz, satu persatu siswa yang kesurupan berhasil disadarkan. Total sekitar 45 siswa yang kesurupan," paparnya.

 Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

 

Dugaan Penyebab Kesurupan

Kompleks candi
Kompleks candi Prambanan yang berada di perbatasan Sleman dan Klaten. Foto: (Switzy/Liputan6.com)

Beberapa orang kemudian ikut membantu menyembuhkan. Dari teriakan para siswa, mereka mengatakan meminta selendang dikembalikan. Salah satu siswa yang mengalami kesurupan pun tiba-tiba bisa berbahasa Jawa. Padahal, sebelumnya tidak bisa berbahasa Jawa. Siswa tersebut berteriak seperti marah-marah minta agar mengembalikan kain selendang.

"Balekno lendange (kembalikan selendangnya)," kata salah satu siswa.

Guru pembimbing kemudian mencari kain selendang seperti yang dikatakan salah satu siswa yang kesurupan. Seorang juru kunci dari Candi Prambanan juga didatangkan.

Setelah ditemukan, kain yang dibawa oleh salah seorang siswa untuk dikembalikan ke Prambanan. Siswa yang masih berteriak histeris turut serta dibawa ke Prambanan menggunakan mobil ambulans dikawal aparat kepolisian. Setelah selendang itu dibawa ke Prambanan, situasi bisa dikendalikan dan siswa dapat ditenangkan.

Disinggung soal penyebab kesurupan, Supatno tidak dapat memberi kepastian. Namun, kabar yang beredar, salah satu siswa membawa selendang dari Candi Prambanan tapi tidak dikembalikan. "Dugaan sementara karena siswa kelelahan, pikirannya kosong dan melamun," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya