Liputan6.com, Malang - Sirna, sirnalah terorisme di Indonesia. Jangan lagi terjadi aksi terorisme yang menimbulkan korban jiwa dari warga tak berdosa. Kalimat itu diucapkan seniman wayang puspo sarira, Mbah Karjo di depan Gereja Katedral Ijen, Kota Malang, Jawa Timur.
Mbah Karjo membakar wayang puspo, wayang berbahan rumput kering buatannya. Simbol dan harapan radikalisme dan aksi terorisme atas nama agama tak lagi terjadi. Ribuan orang dari komunitas lintas agama malam itu juga berkumpul di depan gereja di Jalan Ijen, Kota Malang.
Mereka bergabung dalam Aliansi Malang Damai. Aksi dimulai dengan menyalakan lilin hingga berorasi. Mengutuk pengeboman di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, dan berbagai aksi terorisme di daerah lainnya. Peristiwa itu adalah duka bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Negara ini adalah negara kesatuan, maka kita semua harus bersatu melawan terorisme. Kita harus menghentikan kekerasan terhadap sesama manusia," ucap salah seorang orator, Bambang di Malang, Senin, 14 Mei 2018.
Kristanto Budiprabowo atau Romo Tatok menambahkan, berbagai aksi terorisme yang baru saja terjadi di Surabaya dan Sidoarjo tak boleh mengganggu perdamaian yang selama ini sudah terjalin antarumat beragama di Indonesia.
"Apa pun yang terjadi, perdamaian adalah yang kita utamakan. Apa pun yang menimpa kita, jangan sampai menggoyahkan persaudaraaan sesama manusia," ujar Romo Tatok.
Serangkaian pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo, dalam dua hari terakhir ini cukup membuat banyak pihak prihatin. Merujuk data Polda Jatim, hingga Senin malam tadi, tercatat ada 28 orang tewas, baik dari terduga pelaku maupun warga yang menjadi korban. Sedangkan korban luka akibat aksi terorisme sebanyak 57 orang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kewaspadaan Warga
Pemerintah Kota Malang mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan. Serta segera melapor ke aparat keamanan jika melihat berbagai hal yang dianggap mencurigakan. Itu sebagai antisipasi dini agar Malang terhindar dari berbagai aksi terorisme.
“Kami imbau jangan mudah panik. Segera lapor ke aparat keamanan di wilayah masing-masing jika melihat sesuatu yang mencurigakan,” kata Sekretaris Kota Malang, Wasto.
Pemerintah kota segera membuat surat imbauan meningkatkan kewaspadaan dan disebar ke berbagai elemen. Mulai tingkat rukun tetangga hingga instansi pemerintahan. Serta, berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan di berbagai titik strategis.
"Tim keamanan kita sudah bergerak. Tapi tak ada salahnya warga terlibat aktif mengawasi wilayah masing–masing dari berbagai potensi gerakan terorisme," ucap Wasto.
Di berbagai titik keramaian dan tempat ibadah telah dijaga personel kepolisian. Personel Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga di kantor pemerintahan juga ditambah. Mobil pemadam kebakaran juga disiagakan di dekat Balai Kota Malang agar bisa digerakkan kapan saja.
"Mudah–mudahan Malang terhindar dari insiden seperti di Surabaya dan Sidoarjo. Mari semua saling menjaga satu dengan lainnya," Wasto menyerukan.
Advertisement