Polisi Periksa Seorang Wanita Bercadar di Bali, Ada Apa?

Polda Bali menetapkan Siaga Satu pasca-serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo. Pengawasan pintu keluar masuk Pulau Dewata diperketat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2018, 19:32 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 19:32 WIB
Ilustrasi Cadar
Ilustrasi Cadar (iStockPhoto)

Liputan6.com, Denpasar - Seorang wanita bercadar hitam yang sedang duduk bersama anaknya di dekat GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, mendadak diperiksa polisi. Kepada polisi, perempuan tersebut mengaku sedang beristirahat sambil mengasuh anaknya di lokasi yang berjarak kurang lebih 100 meter dari markas kepolisian setempat.

"Petugas kami tidak menemukan indikasi barang yang mencurigakan saat memeriksa wanita bercadar bersama anaknya yang sedang duduk sambil makan dan minum di dekat GOR itu. Dia mengaku sedang duduk beristirahat sambil mengasuh anaknya," tutur Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja, saat ditemui di Polda Bali, Senin (14/5/2018), dilansir Antara.

Pihaknya tidak membenarkan isu bahwa wanita tersebut bersama anaknya akan masuk ke asrama kepolisian yang juga berjarak kurang lebih 50 meter dari GOR Ngurah Rai Bali itu membawa bom.

"Saat diinterogasi petugas kami, wanita dan anaknya itu mengaku tidak ada pergi ke mana-mana dan hanya duduk di dekat parkir halaman GOR Ngurah Rai," katanya.

Polisi hingga kini masih memeriksa lebih lanjut identitas wanita bercadar itu. "Ini sebagai bentuk upaya peningkatan kewaspadaan kami dan tidak sampai orang yang memakai hijab atau kerudung selalu dianggap ke arah negatif," katanya.

Saat ini, kata dia, wanita yang menggunakan cadar hitam itu sudah diperbolehkan kembali ke rumahnya setelah diperiksa di Polda Bali. "Untuk hasil pemeriksaan wanita bercadar itu, masih sedang kami kembangkan," kata Hengky yang didampingi Kaur Kemitraan dan Humas Polda Bali, Kompol Ismi Rahayu.

Pihaknya menegaskan, terlalu dini untuk mencocokkan data identitas wanita bercadar itu dengan data yang dimiliki kepolisian. Hal tersebut untuk menghindari penyebaran berita bohong (hoax) yang bisa meresahkan warga.

"Kami akan tetap waspada untuk penanganan aksi terorisme ini," katanya.

Terkait "sel tidur" teroris di Bali, ia menyebut belum terindikasi. Namun, tindakan antisipatif terus dilakukan dengan bekerja sama dengan Densus 88.

Selain itu, Polda Bali juga menambah personel yang diterjunkan ke lapangan dan menetapkan Bali Siaga Satu untuk mencegah aksi terorisme. Termasuk di dalamnya mengamankan pintu keluar masuk Pulau Dewata.

"Sejak lima hari lalu, terus dilakukan pemeriksaan ketat terhadap orang dan barang maupun melakukan kegiatan patroli di area vital seperti di objek wisata dan konsulat," katanya.

Jajaran Polda Bali juga terus mengetatkan pengamanan markas komando di Bali dan asrama kepolisian juga terus diamankan guna mencegah aksi yang tidak diinginkan.

"Kami juga melakukan buka tutup jalan khusus di depan Polda Bali selama melaksanakan vidcon (video conference) selama satu jam," kata Hengky.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya