Alasan Riau Perpanjang Status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan

Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan mulai 19 Februari sampai 31 Mei 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2018, 23:02 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 23:02 WIB
Karhutla Riau
Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 30 November 2018. Perpanjangan status ini sebagai bagian dari upaya mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018, guna memastikan ajang olahraga Asia itu tak terganggu asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

"Yang utama itu tentu Asian Games, Jakarta dan Palembang. Kita sepakat Satgas semua menetapkan perpanjangan status mulai 1 Juni sampai 30 November 2018," ucap Wakil Komandan Satuan Tugas Karhutla Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Senin (28/5/2018), dilansir Antara.

Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya menetapkan status siaga karhutla mulai 19 Februari sampai 31 Mei 2018, menyusul kebakaran hutan dan lahan yang melanda sebagian wilayah Riau.

Edwar, yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, mengatakan bahwa berdasarkan rapat evaluasi di Posko Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin pekan lalu, Satgas Karhutla memandang perlu upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan menjelang musim kemarau.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, ia menjelaskan, sebagian wilayah Riau segera memasuki musim kemarau yang diprakirakan berlangsung hingga September.

"Kenapa kita tetapkan hingga November? Itu sebagai bentuk antisipasi kita," ujar Edwar.

Selain itu, perpanjangan status siaga dilakukan guna mengantisipasi mengendurnya perhatian pada upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di daerah selama pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau serta bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir.

"Dan terakhir tentu saja sesuai arahan presiden agar kita turut menyukseskan Asian Games," katanya.

Ia menjelaskan bahwa sampai saat ini sudah 1.800 hektare lahan di Riau hangus terbakar sepanjang periode pertama status siaga berlangsung.

Guna mencegah dan mengantisipasi kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan Satgas Karhutla yang mencakup perwakilan lintas instansi termasuk TNI, Polri, pemerintah provinsi, perusahaan serta masyarakat ini telah diperkuat empat helikopter.

"Tiga helikopter dari BNPB dan satu helikopter dari KLHK. Kita juga dibantu helikopter Super Puma milik perusahaan di Riau," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya