Akhir Petualangan Sindikat Garong Kargo Bandara Makassar

Perjuangan tim Unit Resmob Polda Sulsel mengungkap sindikat garong di area pengiriman kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar berbuah hasil.

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Jun 2018, 11:10 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 11:10 WIB
Pelaku utama garong di area pengiriman Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Asriadi saat diinterogasi di Posko Resmob Polda Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Pelaku utama garong di area pengiriman Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Asriadi, saat diinterogasi di Posko Resmob Polda Sulsel. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Setelah mengintai sejak 31 Mei 2018, tim unit Reserse Mobil (Resmob) Polda Sulsel akhirnya berhasil mengungkap keberadaan sindikat garong yang kerap beraksi di area kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu 3 Juni 2018.

Kepala Unit Resmob Polda Sulsel, AKP Edy Sabhara Manggabarani mengatakan pelaku yang tergabung dalam sindikat pencurian alias garong yang kerap beraksi di area pengiriman Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar tersebut terdiri dari karyawan kargo sendiri.

Ketiga pelaku masing-masing Asriadi (34) dan Jumardi (27) yang berstatus karyawan kargo serta Andi Mustajab (30) sekuriti di Kargo memiliki peran utama sebagai garong. Sedangkan istri Asriadi bernama Hasma berperan membantu menjual hasil garong dari ketiga pelaku melalui media sosial atau secara online.

"Hasil garong mereka ada di jual ke Makassar dan Kabupaten Maros melalui transaksi via online menggunakan akun medsos," beber Edy.

Aksi sindikat garong di area pengiriman kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar ini terungkap berawal dari adanya laporan salah satu korban yang mengaku kehilangan 30 unit handpone saat pengiriman melalui kargo bandara.

Berdasarkan laporan korban itu, tim Unit Resmob Polda Sulsel kemudian bergegas menyelidiki keberadaan para garong tersebut.

Awalnya, tim mengamankan seorang lelaki yang diduga sedang menguasai salah satu handpone milik korban yang dilaporkan hilang di kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin melalui informasi dari salah satu informan binaan unit Resmob Polda Sulsel.

"Saya lalu perintahkan anggota untuk segera menangkap lelaki bernama Syarif tersebut di rumahnya di Jalan Asrama Haji, Bakung 1, Kecamatan Biringkanaya, Makassar," kata Edy.

Setelah berhasil meringkus penadah bernama Syarif dan membawanya ke Posko Resmob untuk diinterogasi, anggota tim Resmob Polda Sulsel kembali bergerak dan menangkap pelaku utama garong, Asriadi bersama istrinya Hasma di rumahnya, Jalan Patung Polwan, Kecamatan Batangase, Kabupaten Maros.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Hasil Garong Dijual via Medsos

Garong yang berstatus suami istri tersebut lalu digiring ke Posko Resmob Polda Sulsel dan langsung diinterogasi. Alhasil, keduanya pun mengakui perbuatannya. Di mana dalam beraksi, Asriadi mengaku tak sendirian. Tapi kata dia, aksi garong yang dilakoninya dibantu oleh dua rekannya masing-masing Jumardi dan Andi Mustajab.

"Saya yang menjual 30 unit handpone itu melalui via online medsos," tutur Hasma.

Tim lalu berupaya menelusuri keberadaan 30 handpone yang telah dijual oleh pelaku melalui medsos tersebut. Alhasil, lima telepon seluler atau ponsel milik korban berhasil diamankan.

"Satu barang bukti handpone milik korban diamankan dari tangan penadah bernama Syarif dan Megi (17), di mana keduanya diketahui profesinya sebagai fotografer di area Asrama Haji Makassar," Edy membeberkan.

Untuk menanggung perbuatannya, para pelaku yang tergabung dalam sindikat garong di area pengiriman kargo Bandara Hasanuddin, serta kedua penadahnya tersebut, langsung diproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Para garong dan barang bukti serta penadahnya tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut," Edy menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya