Alasan Remeh Riyad Bunuh dan Kemas Jenazah Istri di Kontainer Plastik

Polisi menangkap Riyad, terduga pembunuh yang mengemas jenazah sang istri dalam sebuah kontainer plastik, di sebuah rumah sewaan tersembunyi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

diperbarui 12 Jun 2018, 03:01 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 03:01 WIB
Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Banjarmasin - Terduga pembunuh Linda Wati yang jenazahnya dikemas dalam sebuah kontainer plastik dan dititipkan di Musala Al-Musyarafah, tak lain adalah suami korban, Riyad. Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menangkap Riyad di sebuah rumah sewaan remang nan tersembunyi di kawasan Sultan Adam, Banjarmasin, Minggu malam, 10 Juni 2018.

Lalu, apa yang menyebabkan Riyad tega membunuh istrinya?

Kepada polisi, Riyad mengatakan bahwa awalnya dia sedang berbaring bersama istrinya di malam tragedi itu terjadi. Riyad yang bekerja sebagai pembantu dan pekerja serabutan ini tiba-tiba merasakan badannya pegal. Dia meminta Linda untuk memijitnya.

Namun demikian, Linda menolak. Mereka kemudian bertengkar. Karena sudah gelap mata, Riyad mengambil tali rafia dan kemudian tiba-tiba menjerat leher istrinya dari belakang.

Tanpa memedulikan istrinya yang megap-megap, dia terus mengencangkan tarikannya hingga akhirnya Linda tewas. "Saya melihat dia seperti hantu," ucap Riyad kepada Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), Senin (11/6/2018).

Riyad kemudian berusaha untuk menghilangkan jejak pembunuhannya. Awalnya, dia bermaksud menenggelamkan jenazah istrinya.

Namun, pengaruh obat membuat Riyad mengambil langkah praktis yang ganjil. Hingga berita ini diturunkan penyidik Polda Kalsel masih berupaya mencari tahu kebenaran keterangan terduga pembunuh yang mengemas jenazah sang istri ke sebuah kontainer plastik dan kemudian dititipkan di musala tersebut.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Pelaku Terkenal Baik

Jenazah dalam kontainer plastik
Kontainer plastik berisi jenazah yang dititipkan di Musala Al-Musyarafah, Desa Pemakuan Laut di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. (Muhamad Amin/Radar Banjarmasin/Jawa Pos Group)

Sementara itu, pemilik rumah tempat Riyad tinggal Zen mengatakan, pemuda 35 tahun itu dikenal baik, meski kerap mengonsumsi obat-obatan. Riyad sering membantunya dan menjadi sopir istrinya. Zen kasihan karena Riyad adalah seorang yatim piatu.

Mengenai Linda Wati, Zen mengatakan setidaknya wanita itu telah bersama dengan Riyad sejak empat tahun terakhir. Meski memang baru setahun mereka tinggal di rumah Zen di kawasan Sultan Adam.

Di lingkungan dekat rumah itu, Riyad juga dikenal baik. Dia bahkan kerap memasak di masjid seberang gangnya untuk orang yang berpuasa.

Kendati memang, beberapa orang yang mengenalnya mengetahui bahwa dia mengalami ketergantungan dengan obat, khususnya obat "Jin".

Adapun saudara dari Linda Wati mengatakan tak tahu bahwa adik mereka punya suami. "Dia setahu kami tidak memiliki pacar. Tapi, dulu pernah sih punya kekasih," ucap Bahmudah, kakak Linda Wati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya