Waspada, Gerombolan Ubur-Ubur di Pantai Selatan Gunungkidul Menyerang Wisatawan

Ubur-ubur ini muncul di pantai selatan Gunungkidul manakala terjadi musim pergantian tahun dan saat kondisi cuaca dingin akhir Juni-September.

diperbarui 02 Jul 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 10:30 WIB
Ubur-ubur dapat hidup kembali dan beranak pinak meski tak melewati proses seksual (AFP)
Ubur-ubur dapat hidup kembali dan beranak pinak meski tak melewati proses seksual (AFP)

Gunungkidul - Tercatat, 63 wisatawan pantai selatan Kabupaten Gunungkidul menjalani perawatan medis karena tersengat ubur-ubur selama libur Lebaran hingga Minggu, 1 Juli 2018. Informasi yang diperoleh KRJogja.com, dari jumlah tersebut terbanyak korban usia anak-anak dan hanya sebagian kecil menyerang wisatawan dewasa.

"Dari jumlah tersebut terbanyak korban wisatawan Pantai Kukup, Baron, dan Krakal," kata Koordinator Tim SAR Linmas Korwil II Gunungkidul, Marjono, Minggu (1/07/2018).

Lima pantai yang terdapat ubur-ubur tersebut di antaranya Pantai Kukup, Sadranan, Baron, Krakal dan Pantai Sepanjang Kecamatan Tanjungsari. Meskipun di objek pantai yang lain belum ditemukan adanya kasus sengatan ubur-ubur, mereka diminta tetap waspada.

Ubur-ubur ini muncul ketika terjadi musim pergantian tahun dan saat kondisi cuaca dingin akhir Juni-September. Sebenarnya tim SAR sudah tidak sering meminta wisatawan untuk tidak bermain air di pantai tersebut.

Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan dan akibatnya terjadilah korban tersengat ubur-ubur. Dibanding tahun lalu, selama libur Lebaran jumlah wisatawan tersengat ubur-ubur untuk tahun ini menurun dan hanya ditemukan dalam akumulasi sejak pertengahan Juni hanya 63 orang.

Tahun lalu jumlah wisatawan tersengat ubur-ubur mencapai 300-an wisatawan. Saat ini antisipasi terus dilakukan. Selain melakukan imbauan langsung di sejumlah objek wisata pantai, Tim SAR juga disiagakan di setiap objek wisata pantai guna mencegah wisatawan mandi maupun bermain air laut.

"Seluruh korban setelah mendapat pertolongan langsung diperbolehkan pulang dan tidak sampai ada yang menjalani rawat inap," katanya.

Dia menambahkan, mereka yang tersengat ubur-ubur mengeluh gatal-gatal dan nyeri di sekitar area yang terkena sengatan. Namun demikian, jika ada yang tidak tahan akan berdampak terjadinya sesak napas.

Langkah pertama yang dilakukan untuk menolong korban tersengat ubur-ubur dengan memberikan pertolongan menggunakan asam cuka atau alkohol di bagian yang sakit. "Selain ubur-ubur, wisatawan diimbau untuk mewaspadai bulu babi karena satwa ini juga beracun," katanya.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya