Menelusuri Jejak Kerajaan Blambangan di Lereng Gunung Raung

Kawasan lereng Gunung Raung ini menyimpan misteri berbagai peninggalan situs sejarah yang luar biasa

diperbarui 10 Jul 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 08:01 WIB
Penelusuran Sejarah Blambangan, BKX Explore Kawasan Lereng Gunung Raung
Tim BKX mengamati salah satu situs di Gunung Raung. (TIMES Indonesia/Rizki Alfian)

Banyuwangi - Lereng Gunung Raung yang terletak di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi menyimpan jejak sejarah Indonesia. Salah satunya, peninggalan Kerajaan Blambangan. Komunitas sejarah Blambangan Kingdom X-Plorer (BKX), melakukan penelusuran peninggalan kerajaan itu di lereng Gunung Raung, Minggu, 8 Juli 2018.

BKX, bukan tanpa alasan menelusuri jejak peninggalan sejarah di lereng Gunung Raung. Konon, di sini ada sisa-sisa dari berbagai peradaban mulai dari megalitikum sampai era kamardikan.

Menurut salah satu anggota BKX, Nur Wahid Aziz, lereng Gunung Raung ini dulunya merupakan wilayah peradaban yang luar biasa jejak sejarahnya. Wahid mengatakan lereng selatan Gunung Raung menyimpan pelbagai peninggalan situs sejarah mulai dari megalitik sampai kemerdekaan.

"Kawasan ini menyimpan misteri berbagai peninggalan situs sejarah yang luar biasa," terang Wahid, saat ditemui TIMESIndonesia.

Ditambahkan Wahid, dari penelusuran itu pihaknya sempat berhenti dan melihat peninggalan megalitikum yang ada di Dusun Panjen. Disini, terdapat dua situs kuno yang diduga sebagai tempat ibadah jaman dahulu berupa tatanan batu yang disusun simetis membentuk bujur sangkar di dua tempat.

“Termasuk di wilayah hutan Purworejo juga terdapat bongkahan batu besar yang diletakkan di atas batu cadas. Masyarakat sekitar menyebutnya Watu Perahu,” imbuh Wahid.

Lebih lanjut pria yang punya nama lain Mas Anom Mahameru tersebut menceritakan, di lereng Raung juga terdapat reruntuhan Candi kuno yang diduga peninggalan dari Maha Yogi Rhsi Markandia sebelum menyebarkan ajaran Hindu ke Pulau Bali.

Wahid juga menyebut ada petilasan Agung Wilis di wilayah perkampungan Plongan yang terletak di Dusun Krajan. Bahkan tak jauh dari situs itu juga terdapat Batu Tulis yang diduga merupakan basecame para pejuang gerilya pada tahun 1949.

“Di lokasi itu kami menemukan pahatan tulisan di batu yang berbunyi 10-IV-1949 TEMPAT GERILYA INDONESIA,” beber Wahid.

Meski dilalui dengan medan yang menantang, tak mematahkan semangat dan niat seluruh anggota rombongan BKX untuk mengungkap jejak sejarah Kerajaan Blambangan yang sebenarnya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya