Menikmati Kesejukan Curug Orok Garut di Tengah Hamparan Kebun Kopi

Berada di tengah hamparan kebon kopi dan teh yang menghampar luas, keberadaan kawasan wisata Curug Orok, Garut, Jawa Barat dijamin bakal memberikan kesejukan dan ketenangan, tertarik mencoba ?

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Jul 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 06:00 WIB
Curug Orok, Garut, Jawa Barat
Curug Orok, Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), keberadaan Curug Orok, di Cikajang, Garut, Jawa Barat ini, memang memiliki segudang syarat menjadi destinasi wisata alam unggulan di kota intan.

Dikelilingi hamparan perbukitan kebun teh dan kopi yang hijau nan segar warisan Belanda, kehadiran curug atau air terjun jernih setinggi 30 meter ini, bakal memberikan kesegaran sekaligus keteduhan bagi anda yang menikmatinya.

"Sumber utama airnya dari gunung Papandayan, serta mata air dari babatuan di sekitar jurug atau air cikahuripan," ujar Rifki Pratama, 24 tahun, salah satu pengelola kawasan wisata Curug Orok, dalam obrolan hangat dan ringan dengan Liputan6.com, Selasa lalu.

Berada di bawah lembah sekitar 100 meter, keberadaan curug orok memang cukup asri, ratusan anak tangga bertanah tanpa bahan semen, akan menuntun setiap pengunjung yang datang.

Bahkan ribuan pohon kopi asli Garut, dengan varietas unggul yang berada di sekeliling curug, semakin menambah keindahan perjalanan wisata anda.

"Paling banyak pengunjung biasanya akhir pekan," kata Rifki.

Tak ayal dengan posisinya itu, terlihat dengan jelas dari atas permukaan gelontoran air terjun deras nan jernih dengan beberapa sumber mata air dari bebatuan di sekelilingnya. Sehingga siapapun yang memandang akan terpesona.

"Sejuk, enak sekali buat berlibur," ujar Cecep, salah satu pengunjung lokal asal Cikajang.

Pujian dia memang benar adanya, Liputan6.com yang menuruni anak tangga menuju lokasi curug memang merasakam sensasinya. Beberapa spot istirahat dari kayu yang dibuat di bawah pohon rindang akan menyambut anda.

Sementara udara sekitar yang berkisar 10-15 derajat celsius, akan menambah asri dan kesejukan liburan anda. "Saya kadang sama teman-teman menggunakan area tangga curug buat latihan fisik," ujar Cecep yang hobi olahraga voli itu menambahkan.

Saat berada di sekitar curug, puluhan batu besar beragam ukuran bakal menemani anda saat berenang di sana. "Airnya sangat jernih lihat saja, karena langsung dari sumbernya," ujar Rifki menambahkan.

Tak lupa, bagi Anda yang berencana makan besar dengan sanak keluarga, beberapa bale-bale sederhana yang berada di sekitar curug, bakal memayungi anda selama berkunjung. Tak lupa suara gemuruh air terjun, tetap setia menemani liburan anda.

"Pengunjung paling banyak masih didominasi Jabodetabek, tapi yang lokal pun banyak," ujar dia.

 

 

 

 

 

 

 

Mitos Kecantikan Cai Kahuripan

Cai Kahuripan area wisata Curug Orok
Cai Kahuripan area wisata Curug Orok (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Selain kolam yang terbentuk alami yang berada tepat dibawah limpahan air terjun. Tak lupa satu bangunan kolam tersedia di dekatnya, kolam itu merupakan tempat menampung air khusus dari mata air bebatuan atau Cai Kahuripan (air kehidupan), masyarakat sekitar menyebut.

Tidak ada tahun yang pasti kapan pertama kali Belanda membuka dan memanfaatkan kawasan Curug Orok utuk wisata, namun yang pasti sisa warisan peninggalan penjajah terlama bangsa Indonesia itu masih dinikmati hingga kini. "Dulu di depan pintu masuk masih ada bangunan bekas Belanda," ujar dia.

Rifki mengenang, sejak pertama kali mengelola kawasan wisata itu satu dekade yang lalu, keberadaan cai kahuripan selalu menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.

Konon mitosnya kejernihan dan kealamian cai kahuripan, mampu mempertahankan kekencangan kulit alis awet muda. "Bahkan warga sekitar percaya bisa menyembuhkan ragam penyakit," kata dia.

Memang tidak berlebihan, berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan Departemen Perairan, Kementerian PUPR, cai kahuripan memiliki kandungan PH air yang normal dengan kadungan mineral di atas rata-rata.

"Biasanya kalau air begini harus beberapa kali hasil fitrasi atau penyaringan," kata dia.

Selain area wisata, dalam beberapa anomali cuaca, keberadaan Curug Orok ujar dia, bisa berfungsi ganda mengairi warga sekitar, saat kemarau panjang menerjang. "Warga kadang bawa galon dan jerigen buat air minum mereka," kata dia.

Menghapus Kutukan Mitos Buruk Curug Orok

Sumber mata air dari bebatuan sekitar curug Orok
Sumber mata air dari bebatuan sekitar curug Orok (Liputan6.com/Jayadi supriadin)

Lulusan bisnis universitas swasta di kota Kembang, Bandung ini mengakui, kutukan mitos negatif curug orok yang dikenal orang hingga kini, sebagai area pernah dibuangnya satu orang orok atau bayi, masih menjadi momok bagi pengunjung.

Padahal isu yang sengaja dikipaskan penjajah Belanda saat itu tidak benar. Mereka menyebarkan berita itu, agar warga sekitar menjauhi tempat indah yang satu ini.

Sebab, selain memiliki view pemandangan alam yang indah, di area seluas 160 hektar itu ternyata diketahui sebagai gudang mesiu alias senjatanya meneer Belanda.

"Kalau saat itu tahu (gudang senjata), tentu mereka takut, makanya disebarkan lah isu itu (buang orok alias bayi) untuk menakuti masyarakat," ungkap dia.

Berdasarkan penjelasan sebenarnya dari tetua masyarakat sekitar ujar dia, penggunaan nama orok atau bayi, merujuk pada banyaknya mata air yang keluar mengalir dari celah bebatuan yang berada di sekitar bawah curug.

"Orok itu kan istilah lain anak, itu menunjukan banyaknya mata air, atau anak dari induk jurug besar yang mengalir saat ini," ujar dia meluruskan pandangan itu.

Dengan segudang keindahan dan kesegaran alamnya itu, Rifki menyatakan rugi rasanya jika pengunjung melewatkan moment liburan di alam terbuka yang satu ini. "Airnya saja sangat dingin dan jernih, apalagi sekarang ada wisata edukasi kopi," ajak dia.

Bahkan tak banyak orang tahu, jika tempat sejuk yang satu ini, merupakan area liburan spesial para pensiunan jenderal termasuk pesohor di republik ini.

"Pak Djoko Santoso (mantan panglima TNI) sudah pernah ke sini, dan beliau sangat menikmati, begitu pun pak Dahlan Iskan (mantan Menteri BUMN), termasuk beberapa selebritis," ujarnya.

Wisata Paling Ramah di Garut

Kawasan wisata Curug Orok, Garut, Jawa Barat
Kawasan wisata Curug Orok, Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sempat dicap sebagai kawasan wisata termahal versi warganet beberapa tahun lalu. Wisata alam Garut memang menyuguhkan banyak pilihan, salah satunya area wisata Curug Orok yang satu ini.

Dibanding wisata alam lainnya, keberadaan curug orok ujar Rifki dijamin memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Selain bebas parkir liar, juga pengamanan sengaja melibatkan aparat TNI. "Tiket kami flet sekali bayar sama parkir, jadi tidak ada kutipan lagi," kata dia.

Dampaknya, hasil survei lembaga wisata nasional, menempatkan Curug Orok, salah satu tempat paling aman dan ramah di Garut. "Ini (status) kan penting juga, kita butuhkam buat menghadapi pasar global wisata Indonesia," ujar dia.

Untuk menambah aneka hiburan keluarga, lembaganya akan menambah beberapa spot hiburan baru bagi pengunjung. Mulai penyediaan spot selfi, area outbond, wisata hiking. "Termasuk juga wisata edukasi soal kopi dan teh," ujarnya menambahkan.

Bahkan bagi anda yang ingin bermalam di sana, deretan hotel dengan pemandangan khas alam akan memanjakan istirahat anda. Mulai aula yang luas, hingga tempat makan yang lengkap. "Ada beberapa kelas kamar yang kami tawarkan, tapi semuanya hotel buat keluarga," kata dia.

Akses Jalan Butuh Perbaikan

Akses jalan menuju Curug Orok masih tanah berdebu
Akses jalan menuju Curug Orok masih tanah berdebu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Meskipun memiliki pemandangan yang menakjubkan, namun akses jalan menuju kawasan curug orok butuh perbaikan. Saat ini area jalan sepanjang 800 meter menuju lokasi, masih bebatuan tajam, tanpa baluran aspal.

"Memang itu yang sudah direncakanan dalam waktu dekat," kata dia.

Akibatnya, mobil besar jenis bus termasuk SUV dengan sasis rendah, kerap kesulitan sehingga harus melaju dengan kecepatan rendah, untuk menghindari bebatuan yang tajam. "Tapi kalau area parkir justru semuanya sudah dibeton, sudah bagus," kata dia.

Dengan semakin baiknya akses jalan, ia berharap jumlah kunjungan terus bertambah dan kenyamanan pengunjung semakin terjaga. "Karena sifatnya swadaya, kami juga menunggu persetujuan warga sekitar," kata dia.

Bagi anda yang mengharapkan keteduhan dengan citarasa asri dan sejuk pegunungan, tidak ada salahnya mencoba curug yang satu ini. Dengan jarak yang hanya kurang dari satu kilometer dari jalan raya Bungulang-Garut, Jawa Barat, akan akan disuguhkan pemandangan alami curug yang asri. Selamat menikmati.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya