Inilah Kegiatan Tim Kemensos di Lokasi Suku Mausu Ane

Sesuai rencana jangka panjang, suku-suku terasing di tengah hutan akan mendapat pemberdayaan sesuai yang diamanatkan undang-undang.

oleh Abdul Karim diperbarui 27 Jul 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 13:00 WIB
kelaparan
Beginilah penampakan tempat tinggal suku terasing atau Komunitas Adat Terpencil yang menderita bencana kelaparan. (foto: Liputan6.com/abdul karim)

Liputan6.com, Seram - Tim Kementerian Sosial RI akhirnya tiba di lokasi bencana kelaparan Suku Mausu Ane. Mereka tiba di Negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis, 25 Juli 2018.

Menurut Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, banyak hal yang dilakukan oleh tim. Mereka tak hanya dropping bantuan semata.

"Bencana kelaparan terjadi karena perkebunan mereka diserang babi dan tikus. Selain dropping bantuan, juga bertugas mengidentifikasi warga yang sakit, mendata keluarga korban meninggal, menyusun kronologi kejadian, menyalurkan bantuan logistik, serta mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang mereka," kata Harry Hikmat.

Dijelaskan bahwa tim bergerak dari Posko Terpadu Penanganan Wabah Kelaparan di Desa Morokai menuju titik kumpul sementara warga Maneo. Desa Morokai merupakan desa terdekat dengan lokasi pemukiman warga Negeri Maneo Rendah. Posko Terpadu yang didirikan di desa ini merupakan pusat koordinasi lintas sektor sekaligus titik menurunkan berbagai bantuan untuk disalurkan ke warga Maneo.

Rombongan Tim Kemensos itu disertai anggota TNI, Polri, BPBD Maluku, unsur relawan, serta Kepala Desa Morokai yang bertindak sebagai penerjemah bahasa lokal setempat.

"Setiap ada bencana warga terdampak harus mendapat prioritas utama penanganan. Jangka pendek bantuan logistik sudah disalurkan oleh tim TAGANA Provinsi Maluku bersama Dinas Sosial setempat kepada korban bencana kelaparan," kata Harry.

Simak video pilihan berikut di bawah :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Program Lanjutan

kelaparan
Warga suku Mausuane di pedalaman hutan Pulau Seram. (foto: Liputan6.com / abdul karim)

Ada 10 personel TAGANA Provinsi Maluku bersama Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah menyalurkan bantuan logistik. Bantuan berupa 1 ton beras, 190 lembar matras, 270 lembar selimut, 35 paket mainan untuk anak-anak, 60 paket untuk lansia, 45 paket perlengkapan bayi, 90 paket lauk pauk, peralatan dan perlengkapan memasak (panci, wajan, piring, gelas), 45 unit tenda gulung.

“Kami juga meminta Petugas KAT dari Pusat dan Tagana untuk membimbing dan membantu warga dalam mengolah makanan seperti beras dan lauk-pauknya,” kata Harry.

Untuk program angka menengah Kemensos akan memberikan santunan bagi anggota keluarga yang meninggal dan mengidentifikasi jumlah mereka untuk mendapatkan bantuan pangan tanggap darurat selama tiga bulan berupa makanan pokok.

Sementara untuk jangka panjang, Kementerian Sosial menjajaki pelaksanaan Program Pemberdayaan KAT yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) 186 Tahun 2014 tentang Penanganan KAT dan Permensos Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pemberdayaan Sosial KAT.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya