Lahir Bersamaan dengan Gempa Lombok, Sang Bayi Dinamakan Tegar

Di antara berita duka yang mengiringi gempa di Lombok, NTB, terselip kabar bahagia. Bayi mungil melalui persalinan darurat lahir di halaman Puskesmas Senaru, Lombok Utara.

diperbarui 30 Jul 2018, 18:01 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 18:01 WIB
Bayi lahir saat gempa di Lombok
Elmiyanti bersama anak laki-lakinya yang baru lahir saat gempa susulan masih terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Pujo/Lombok Post/Jawa Pos Group)

Lombok - Puluhan rumah di Dusun Pademare, Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), tampak rusak setelah gempa di Lombok terjadi. Ratusan warga berkumpul di pinggir jalan raya dan lapangan Sambik Elen.

Siang itu warga belum berani pulang ke rumah karena gempa susulan masih terus terjadi. Seorang warga bernama Junianto meninggal dunia. Bocah 8 tahun yang duduk di kelas III sekolah dasar itu tertimpa reruntuhan tembok kamar akibat gempa Lombok.

Saat gempa bumi terjadi, anak kedua pasangan Mawardi dan Sailah tersebut sedang tidur di kamar bersama sang kakak Rodi (14).

"Saya sudah bangun pagi-pagi langsung meriap (memasak, Red). Kemudian gempa, tembok kamar langsung roboh. Dua anak saya masih tidur di sana," ucap Sailah saat ditemui di rumah duka, Minggu, 29 Juli 2018, dikutip JawaPos.com.

Sailah menceritakan, pagi hari itu anak keduanya, Junianto, sempat terbangun. Sang anak kemudian kembali tidur karena Minggu sekolah libur. Kemudian, begitu gempa terjadi, Junianto dan Rodi langsung tertimpa tembok rumah.

Rodi selamat karena hanya sedikit reruntuhan tembok yang menimpanya. Sedangkan Junianto meninggal karena seluruh tubuh dan kepalanya tertimpa tembok. "Saya langsung berusaha keluarkan anak saya itu. Saya angkat batako satu-satu," katanya.

Di tengah rasa duka yang mendalam karena gempa Lombok, secercah kebahagiaan dirasakan pasangan Suherman dan Elmiyanti. Elmiyanti melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki di Puskesmas Senaru, pukul 09.20 WIB.

"Tadi masuk puskesmas pukul 09.00 WIB. Masih ada gempa waktu itu, tapi kecil-kecil," ujar Elmiyanti di Puskesmas Senaru, kemarin.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Proses Persalinan 20 Menit

Kulit bayi - vernix (iStock)
Ilustrasi vernix pada kulit bayi. (Foto: iStockphoto)

Elmi, sapaan Elmiyanti, menjelaskan, saat masuk puskesmas, ada rasa takut. Sebab, gempa susulan masih terus terjadi. Tetapi, karena sudah akan melahirkan, dia tetap harus menuju puskesmas. Proses persalinan yang berlangsung sekitar 20 menit pun dilakukan dokter di halaman Puskesmas Senaru.

Ruang persalinan yang digunakan pun dibuat seadanya. Elmiyanti melahirkan di halaman beralas tikar untuk menutupi tanah dengan ditutupi kain dipasang keliling yang dibuat darurat oleh petugas kesehatan di Puskesmas Senaru.

"Alhamdulillah, anak saya lahir sehat, cowok. Beratnya belum tahu, soalnya belum diukur tadi, masih belum berani masuk ke puskesmas," ungkapnya.

Suherman belum menyiapkan nama untuk anak pertamanya tersebut. Dia bersyukur meski di tengah gempa, anaknya bisa lahir dengan kondisi selamat dan sehat.

Saat dijenguk Lombok Post (Jawa Pos Group), bayi laki-laki itu tengah tidur pulas di pelukan sang ibu. Elmiyanti terlihat didampingi mertua dan saudara-saudaranya.

Tidak lama setelah Elmiyanti melahirkan, Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, pun mengunjunginya di Puskesmas Senaru. Dalam kesempatan tersebut, bupati memberi anak laki-laki itu nama Muhammad Tegar Abdurahman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya