Firasat Sang Ayah Saat Tamu Tak Diundang Hadir di Rumah

Masuk ke dalam rumah, pria paruh baya ini seolah menjadi patung. Matanya memerah ketika melihat Diana, perempuan yang selama ini menemani hidupnya tak bergerak bersimbah darah di lantai.

oleh M Syukur diperbarui 26 Okt 2018, 01:04 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 01:04 WIB
Comic Con Africa
Dua cosplayer memakai topeng Anonymous dan Jason Voorhees berjalan saat menghadiri International Comic Con di Kyalami Race Course, Johannesburg, Afrika Selatan (14/9). (AFP Photo/Marco Longari)

Liputan6.com, Pekanbaru - Baharuddin kaget ketika beberapa tetangganya berlarian menjemput dirinya saat asik mencari ikan di perairan Pangkalan Siak, Pekanbaru, Kamis (25/10/2018) pagi. Dalam benaknya penuh pertanyaan karena tak ada satupun penjemput memberi tahu, kecuali hanya kalimat 'pulang saja dulu'.

Sampai di Dusun III, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, rumahnya sudah dikerubungi orang. Garis polisi membentang dan seorang tetangga menggiringnya masuk dengan wajah muram. Firasatnya pun tak enak.

Masuk ke dalam rumah, pria paruh baya ini seolah menjadi patung. Matanya memerah ketika melihat Diana, perempuan yang selama ini menemani hidupnya tak bergerak bersimbah darah di lantai.

Baharuddin lalu histeris. Seketika dia ingin memeluk istrinya itu tapi dilarang petugas kepolisian karena posisi jenazah tidak bisa digerakkan selama olah tempat kejadian perkara berlangsung.

Baharuddin melihat sekitarnya. Dia mencari anaknya dipanggil Puput. Dia dibawa tetangga ke sebuah gudang dekat rumah. Tangisannya kian menjadi-jadi karena putrinya itu sudah tak bernyawa.

Menurut Kapolsek Tapung Ajun Komisaris Sany Handityo, ibu dan anak itu diduga menjadi korban pembunuhan. Juga terjadi perampokan karena sejumlah barang berharga korban, termasuk mobil, sudah tidak ada lagi di rumah.

"Kejadian diperkirakan terjadi dini hari ketika suaminya pergi menangkap ikan," sebut Sany di lokasi kejadian, Kamis pagi.

Menurut Sany, pada tubuh korban Diana terdapat sejumlah luka benda tajam. Juga ada sejumlah bercak darah di lantai karena diduga korban berusaha lari dari kejaran pelaku pembunuhan sadis yang belum diketahui jumlah dan identitasnya ini.

Dugaan Awal

Sany menyebut personel Unit Reserse Kriminal Polsek Tapung sudah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari bukti petunjuk. Juga diperiksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

"Untuk detail seperti apa kronologisnya, nanti kita paparkan setelah kasus ini terang," kata Sany.

Polsek Tapung, tambah Sany, juga sudah berkoordinasi dengan Subdit Kejahatan dan Kekerasan Reserse Kriminal Umum Polda Riau. Diapun berharap pelaku segera tertangkap karena ini menjadi atensi pihaknya.

Warga sekitar, Masnir, menyebut kejadian ini membuat geger dusunnya karena terbilang sadis. Dia pun menyebut perampokan yang memakan korban baru pertama kali terjadi, meski sering terjadi kemalingan di kampungnya.

"Tadi ada beberapa orang yang menjemput suaminya karena tidak ada di rumah, mencari ikan," sebutnya.

Ketika dijemput, Baharuddin memang tidak dikasih tahu. Suami korban hanya disuruh pulang secepatnya.

"Baru di rumah dikasih tahu, ketika suaminya datang sudah banyak orang tadi. Warga tidak boleh masuk, hanya melihat dari luar karena dilarang polisi," jelasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya