Liputan6.com, Palembang - FR (45), salah satu korban insiden satu keluarga tewas di Palembang, sempat mengabadikan video perpisahan terakhir bersama teman-temannya. Video ini dibuat satu hari sebelum FR bunuh diri dan menghabisi anggota keluarganya.
Video yang diposting media sosial (medsos) Instagram @palembang.online diduga direkam langsung oleh FR, saat bertemu teman-temannya sesama alumni SMA Xaverius Palembang angkatan 1992.
Dalam video ini, terlihat raut bahagia FR di depan teman-temannya yang sedang berkumpul merayakan ulang tahun salah satu temannya.
Advertisement
"Halo teman-teman, hari ini tanggal 23 Oktober, hari ini Meyling ulang tahun. Ya sudah gabung sama saya sekalian, hari ini kita kumpul. Belum tahu kapan kumpul lagi. Ada Atin, Oioi, Ling-ling, Wati dan Ando," ucapnya di video terakhir, sebelum tewasnya satu keluarga ini.
Baca Juga
Setelah bertatap muka, FR sempat mengirim chatting permintaan maaf kepada teman sejawatnya di grup WhatsApp Xav’92 sekitar pukul 03.00 WIB.
"Maafkan aku teman-teman. Kenanglah kebaikanku saja. Jangan membicarakan kejelekanku, jalan kalian masih panjang," tulisnya.
Diungkapkan Efendi (50), keluarga FR, dirinya belum mengetahui apa penyebab FR, saudara kandungnya dan keluarganya tewas seperti itu.
"Saya dengar cerita, sekitar pukul 23.00 WIB, asisten rumah tangganya masih melihat FR makan masakannya sendiri. Berita duka ini saya tahu hari Rabu pagi,” katanya kepada Liputan6.com, saat ditulis Kamis (25/10/2018).
Usai ditemukan satu keluarga tewas di Komplek Kebun Sirih, Bukit Sangkal Palembang, anggota Polda Sumatera Selatan (Sumsel) langsung mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Beberapa barang bukti sudah diamankan, salah satunya surat wasiat yang diduga ditulis FR (45), sebelum bunuh diri dan membunuh istrinya MG (42), kedua anaknya RF (18) dan KT (11), serta menembak mati dua anjing peliharaannya, Choky dan Snowy.
Tulisan Surat Wasiat
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara mengatakan, pihaknya sedang menunggu hasil dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumsel, untuk mendeteksi akurasi tulisan di dua lembar surat wasiat tersebut.
"Kami harus bandingkan dulu tulisan tangan FR yang di dua lembar kertas itu dan di buku agendanya. Apakah sama atau tidak," ujarnya.
Dua lembar surat wasiat itu ditemukan di komputer pribadi FR di kamar tidurnya. Satu kertas bertuliskan ‘Aku sudah sangat lelah, maafkan aku…’.
Sedangkan satu lagi diduga ditulis FR yang berisi ‘Aku sangat sayang dengan anak dan istriku, Choky dan Snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini’.
Barang bukti lain yang turut diamankan, diantaranya dua puntung rokok dengan noda darah, senjata api (senpi) jenis revolver, seprai dan bantal, enam unit ponsel, satu unit peluru aktif dan selongsong di dalam senpi, uang tunai Rp 5,2 Juta dan dua buah dompet.
FR diduga menggunakan enam peluru untuk menghabisi nyawa keluarganya, anjing kesayangannya dan mengakhiri hidupnya. Senpi yang digunakan FR berasal dari Taiwan dan ilegal.
Mantan pengusaha sparepart komputer ini diduga memodifikasi senpinya sehingga bisa menggunakan peluru tajam.
"Ada juga satu unit selongsong peluru di atas meja samping tempat tidur FR dan satu unit lagi di kloset kamar mandi," ujarnya.
Di kediaman FR terpasang CCTV di beberapa sudut. Namun FR mematikan rekaman CCTV-nya pada hari Selasa (23/10/2018) siang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement