Lion Air JT 610 Jatuh, Warga Gelar Doa Bersama di Pantai Tanjung Pakis

Sejumlah warga dari Majelis Ta'lim Silaturahmi Pondok Pesantren Attaqwa Bekasi menggelar doa bersama untuk para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

oleh Abramena diperbarui 31 Okt 2018, 10:03 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 10:03 WIB
Doa Bersama
Foto: Abramena/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Karawang - Sejumlah warga dari Majelis Ta'lim Silaturahmi Pondok Pesantren Attaqwa Bekasi menggelar doa bersama untuk para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di sekitar bibir Pantai Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).

"Ini musibah, jadi dirasa perlu kita menggelar doa bersama untuk para korban jatuhnya pesawat," kata Pimpinan Majelis Ta'lim Silaturahmi Ponpes Attaqwa Bekasi Aang Kunaefi kepada Liputan6.com.

Pihaknya merasa terpanggil untuk menggelar doa bersama karena peristiwa jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang merupakan musibah.

"Ini bentuk partisipasi kami, mendoakan para korban agar cepat ditemukan dan korban yang meninggal diterima oleh Allah SWT," katanya. Selain itu, warga juga mendoakan agar proses pencarian korban dan puing pesawat bisa segera ditemukan. Dan tidak lupa kepada seluruh tim gabungan dijaga keselamatan dalam menjalankan tugas kemanusiaan.

Sebelumnya pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkalpinang dikabarkan jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Pesawat baru yang mulai beroperasi 15 Agustus 2018 itu, mengangkut total 189 penumpang. Sejak lepas landas pukul 06.20 WIB, selama 13 menit pesawat Lion Air JT 610 mengalami hal yang menegangkan.

Ada tiga kali momen di mana Boeing 737 Max 8 dengan tipe B38M itu naik dan turun. Dalam posisi itu, pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak, dan dikabarkan jatuh di Pantai Tanjung Pakis.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya