Ratusan Rumah di Bandung Barat Rusak Dihantam Puting Beliung

Akibat angin kencang tersebut sebanyak 186 unit rumah terdampak angin puting beliung.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 21 Nov 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 08:01 WIB
Angin Puting Beliung
Hujan deras dan angin puting beliung mengakibatkan sejumlah rumah di Kabupaten Bandung Barat mengalami kerusakan. (BPBD KBB)

Liputan6.com, Bandung Ratusan rumah rusak usai diterjang hujan lebat disertai puting beliung yang menerjang wilayah Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Satu orang mengalami luka-luka.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Duddy Prabowo mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Senin (19/11/2018) sore pukul 16.00 WIB di wilayah Desa Cimerang yang meliputi 15 RW dan 37 RT.

Sebanyak 186 unit rumah terdampak angin puting beliung. Sebanyak 9 unit dinyatakan rusak berat, 31 rusak sedang dan 146 unit rusak ringan.

"Korban luka-luka satu orang atas nama Bapak Ujang, usia 35 tahun," kata Duddy, Selasa (20/11/2018).

Duddy mengakui pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparatur kewilayahan guna melakukan pendataan di lokasi kejadian.

"Mengungsikan 9 Kepala Keluarga ke tempat yang lebih aman untuk sementara menghuni rumah sanak saudaranya," ucapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung melaporkan, saat ini wilayah Bandung maupun Jawa Barat berada pada periode musim hujan yang diprakirakan awal musim secara umum di bulan Oktober hingga November 2018.

Menurut prakirawan BMKG Stasiun Bandung, Muhamad Iid Mujtahidin, dalam beberapa hari terakhir ini ada gangguan cuaca skala pendek berupa adanya siklon tropis Gaja di teluk Benggala dan siklom tropis Bouchra di Samudera Hindia.

Akibat adanya gangguan ini, lanjut Iid, dalam beberapa hari ke belakang ada penurunan curah hujan. Hal itu dikarenakan massa udara berpindah ke wilayah yang ada gangguan siklon tropis tersebut.

Meskipun demikian, kata dia, potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi bilamana didukung oleh kondisi kelembapan yang cukup lembap.

Selain itu adanya pemanasan lokal yang cukup kuat sehingga terbentuk awan Cumulonimbus(Cb) yang bisa menjulang hingga di atas 10 kilometer di atas permukaam laut.

"Kejadian di Padalarang dikarenakan adanya pembentukan awan Cumulonimbus yang cukup kuat dalam skala lokal sehingga cuaca yang terjadi berupa hujan lebat disertai angin kencang ataupun angin puting beliung. Tapi tidak semua keberadaan awan Cumulonimbus tadi berpotensi menimbulkan angin puting beliung," papar Iid.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya