Bersihkan Sarang, Warga Sukoharjo Tewas Disengat Tawon

Warga lainnya tidak mampu menolong karena banyaknya tawon yang menyerang.

oleh Fajar Abrori diperbarui 14 Des 2018, 09:02 WIB
Diterbitkan 14 Des 2018, 09:02 WIB
Lebah Madu
Ilustrasi lebah madu. (Wikimedia/Creative Commons)

Liputan6.com, Sukoharjo - Serangan tawon gung menyebabkan seorang warga Sukoharjo bernama Muktiali meninggal dunia pada Rabu, 12 Desember 2018. Korban meninggal karena terkena sengatan tawon saat mengusir tawon dari sarangnya yang terletak di lantai dua rumahnya.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo, Margono mengatakan serangan tawon itu menyengat sang pemilik rumah, Mukti Ali yang tinggal di perumahan Puri Gentan Asri, Desa Gentan, Baki, Sukoharjo. Saat itu korban mencoba mengusir tawon dari sarangnya. Namun, korban justru diserang balik lebah dengan jumlah yang cukup banyak.

"Karena tawon yang menyerang jumlahnya cukup banyak menyebabkan korban turun dan teriak minta tolong kepada tetangga. Tetangga mau menyelamatkan korban takut karena tawonnya cuukup banyak," kata Margono kepada Liputan6.com, Kamis, 13 Desember 2018.

Setelah korban berhasil turun, warga langsung mencoba menyelamatkan korban. Banyaknya sengatan lebah di sekujur tubuhnya menyebabkan korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, setelah sempat dirawat di rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.

"Infonya korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Kustati. Kemudian katanya setelah itu dipindahkan ke rumah sakit lainnya lagi tetapi akhirnya korban meninggal dunia," ujarnya.

Setelah ada laporan serangan tawon tersebut, Margono mengungkapkan, pasukan petugas Damkar Sukoharjo langsung bergerak menuju kediaman korban. Setibanya di lokasi ditemukan banyak lebah yang sudah mati.

"Kita konfirmasi kepada tetangga dan anak korban memang korban itu mencoba mengusir tawon itu dari sarangnya sebelum diserang dan disengat," jelasnya.

Menurut Margono, untuk membersihkan sarang dan lebah, pihaknya menggunakan semprotan air yang telah dicampur dengan detergen. Ia menyebutkan sarang tawon itu ukurannya cukup besar sehingga dibutuhkan durasi waktu yang lama untuk membersihkan sarang lebah tersebut.

"Pemusnahan tawon di perumahan Gentan Asri itu cukup sulit karna ukurannya sarangnya seperti ember besar tapi tidak bulat. Sarang itu menempel di lantai dua rumah. Pemusnahan sarang itu dilakukan setelah magrib hingga pukul 22.00 WIB. Kita baru sekali ini menangani karena memang sangat urgent," ungkapnya.

 

Teror Lebah?

Ternak Lebah di Atap Katedral Berlin
Peternak lebah, Uwe Marth mengeluarkan sarang lebah madu yang diproduksi di atap Katedral Berlin di Berlin, 14 Mei 2018. Seseorang tidak akan mengira kalau ibu kota Jerman itu adalah lokasi ideal beternak lebah dan produksi madu. (AP/Markus Schreiber)

Berdasarkan catatan dari Damkar Sukoharjo, Margono menyebutkan laporan serangan tawon di wilayahnya memang cukup banyak. Bahkan, beberapa waktu lalu serangan lebah juga menyerang seekor kambing hingga mati.

Tak hanya itu seorang petugas saat mencoba memusnahkan sarang lebah di Selogiri juga sempat dilarikan ke rumah sakit karena terkena sengatan lebah.

"Ada laporan tawon yang menyengat kambing. Saat kejadian pemilik tidak berani menolong kambingnya karena jumlah tawon gung atau tawon ndas cukup banyak. Pasukan kami waktu tugas membersihkan sarang di Selogiri juga sempat dirawat di rumah sakit karena sengatan tawon," ucapnya,

Ia pun meminta kepada warga untuk segera lapor jika menemui sarang lebah yang membahayakan lingkungan sekitar. Ia pun mengimbau kepada warga untuk tidak memusnahkan sarang lebah karena sangat berisiko dan berbahaya.

"Silahkan lapor kepada kami melalui WhatsApp maupun telepon. Laporan akan akan segera ditindaklanjuti," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya