Kencan Pagi Bersama Tarsius di Taman Nasional Tangkoko

Taman Wisata Alam Batu Putih merupakan setitik eksotika yang ada di Taman Nasional Tangkoko.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Des 2018, 06:03 WIB
Diterbitkan 16 Des 2018, 06:03 WIB
Taman Nasional Tangkoko
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Bitung - Suara siulan burung silih berganti terdengar saat tim Liputan6.com sampai di pintu masuk Taman Wisata Alam Batu Putih. Udara sejuk pagi hari menyambut kami yang ingin menjelajahi setitik keindahan di Taman Nasional Tangkoko itu.

Secara administrasi, Taman Nasional Tangkoko masuk dalam wilayah Desa Batu Putih, Bitung Utara, Sulawesi Utara. Dari pusat Kota Manado, tim menempuh jarak sekitar 60 km atau menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan darat.

Taman Nasional Tangkoko terdiri dari tiga bagian utama. Tiga bagian tersebut antara lain, kawasan pantai, hutan, dan pegunungan.

Taman Wisata Alam Batu Putih sendiri masuk dalam kawasan hutan dataran rendah yang terdapat pantai di bagian tenggara.

Berada pada ketinggian antara 0-200 mdpl, menjadikan trek yang harus dilalui saat berpetualangan di hutan Taman Wisata Alam Batu Putih begitu beraneka rupa. Mulai dari landai, trek yang menyempit, hingga terjal.

Menjelajahi Taman Wisata Alam Batu Putih perlu menggunakan jasa guide yang sudah disediakan pihak pengelola.

Selain meminimalisir risiko tersesat di hutan, jasa guide juga sangat membantu menemukan tempat binatang langka biasa bertengger.

Pengelola menyediakan tiga paket (sudah termasuk jasa guide) untuk menjelajahi Taman Wisata Batu Putih. Ketiga paket tesebut antara lain short trip, midle trip, dan long trip. Ketiga paket tersebut hanya dibedakan lamanya waktu petualangan.

Hutan Wisata Alam Batu Putih
Pintu masuk kawasan Hutan Wisata Alam Batu Putih di Taman Nasional Gunung Tangkoko

Hewan Endemik

Tarsius
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Menjelajahi Hutan Wisata Alam Batu Putih memang menjadi aktivitas yang menyenangkan. Di hutan yang menurut data tahun 2007 mempunyai luas lahan sekitar 615 hektare ini, terdapat habitat asli bagi berbagai binatang endemik Sulawesi, seperti monyet hitam (Macaca Nigra) dan tarsius.

Selain itu, juga ditemukan burung rangkong, babi hutan, hingga anoa.

Flora yang ada di hutan Taman Wisata Alam Batu Putih juga tak kalah eksotik, pohon kulit hitam (Ebony) yang tinggi dan berdiameter besar, pohon fikus, dan coro menjadi ornamen hutan yang membuat petualangan menjamah Taman Wisata Alam Batu Putih begitu menyenangkan

Hutan Indonesia yang kaya, menjadi habitat yang teduh bagi beranekaragam binatang langka.

Tidak heran jika para peneliti dan pecinta wisata petualangan, baik dari dalam maupun luar negeri, berbondong-bondong ingin menjamah dan mengagumi hutan Indonesia.

Sudah selayaknya masyarakat Indonesia menjadikan hutan sebagai bagian penting dalam kehidupan, dengan selalu menjaganya dan melestarikannya agar tidak rusak. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya