Mencari Titik Rawan Pergerakan Tanah di Cisolok Sukabumi

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mengirimkan tim tanggap darurat ke lokasi longsor di Kampung Cimapag.

oleh Arie Nugraha diperbarui 02 Jan 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 14:00 WIB
Perjuangan Tim SAR Mencari Korban Longsor Sukabumi
Tim SAR dan relawan mencari korban musibah tanah longsor di Dusun Cimapag, Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1). Longsor menimbun 30 unit rumah. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Sukabumi - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mengirimkan tim tanggap darurat ke lokasi bencana longsor di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Tim tanggap darurat akan meneliti banyak hal di lokasi sekitar terjadinya tanah longsor.

Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi, Agus Budianto mengatakan, tim yang dikerahkan ke Kabupaten Sukabumi akan mengidentifikasi wilayah sekitar untuk mengetahui kerawanan garakan tanah berupa longsoran, seperti yang terjadi di Kampung Cimapag. Dari hasil identifikasi tersebut kata Agus, akan diketahui apakah kawasan tersebut masih layak huni atau harus direlokasi.

"Kami juga mencari wilayah-wilayah aman, jika tidak layak huni dan tidak bisa kembali yang mungkin harus relokasi. Dan apa yang harus dilakukan untuk gerakan tanah yang ada di sana. Itu yang pertama untuk di titik kejadian," kata Agus di Bandung, Rabu (2/1/2019).

Agus menuturkan, tim tanggap darurat juga akan mendatangi kawasan pemukiman yang lokasinya berada bawah sekitar Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Tujuannya mencari keberadaan titik rawan gerakan tanah yang akan memicu tanah longsor.

Agus menjelaskan seluruh data yang terkumpul soal kerawanan gerakan tanah, wilayah hunian aman, relokasi dan titik rawan tanah longsor akan langsung diinformasikan kepada warga setempat dalam bentuk rekomendasi secara lisan. Hal itu dilakukan usai dilakukan evaluasi pasca-identifikasi oleh tim tanggap darurat.

"Jadi tim itu tugasnya memberikan suatu kesimpulan. Kalau masalah report itu belakangan karena gerakan tanah ini ada fungsi air, ada fungsi ketidakstabilan lereng yang sudah terjadi seperti ini," ujar Agus.

Berdasarkan catatan dari PVMBG Badan Geologi lokasi Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi berada di zona menegah-tinggi terjadinya gerakan tanah. Artinya, daerah tersebut dapat terjadi pergerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Peta geologi lembar Sukabumi, Jawa Barat tahun 1992 disebutkan daerah bencana disusun oleh satuan batuan breksi Tapos, breksi gunung api dan aglomerate. Hal itu selaras dengan peta potensi PVMBG Badan Geologi saat terjadi gerakan tanah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada Desember 2018 lalu. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya