Waspada Modus Wanita Pencinta Kucing Tawarkan Investasi Bodong di Bali

Peristiwa bermula pada Juni 2018 lalu ketika ia berkenalan dengan wanita yang juga sesama cat lovers berinisial ML.

oleh Dewi Divianta diperbarui 26 Jan 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2019, 21:00 WIB
Penipuan usaha makanan kucing
Korban (kiri) dan terduga pelaku (kanan) tengah menandatangani perjanjian kerja sama investasi di bidang usaha penyediaan perlengkapan dan makanan kucing (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Nasib nahas dialami pencinta kucing di Bali bernama Ibnu Qoyyim Hatta. Pria yang tinggal di Jalan Raya Pemogan nomor 161 A Denpasar, mengalami kerugian senilai Rp 1 miliar lebih pada usaha penyedia perlengkapan dan makanan kucing.

Kepada Liputan6.com Ibnu bercerita, peristiwa bermula pada Juni 2018 lalu ketika ia berkenalan dengan wanita pencinta kucing berinisial ML. Perempuan yang cukup terkenal di komunitas Bali Cat Lovers (BCL) itu mengajaknya menanamkan investasi di toko miliknya di Jalan Pulau Lingga nomor 26B Pemogan Denpasar.

"Saya memang langganan untuk kucing saya ke dia. Ketika dia menawarkan investasi untuk semakin membesarkan usahanya, saya setuju," kata Ibnu, Sabtu (26/1/2019).

Ibnu menanamkan modalnya di usaha milik ML. Usaha pun berkembang cukup baik. Seiring berjalannya waktu, ML datang lagi dan meminta modal lagi untuk membuka toko baru di daerah Gianyar.

"Saya setuju kita joint investasi lagi," ujarnya.

Pada Selasa (22/1/2019) malam, ML mendatangi Ibnu. Perempuan yang dikenal Mbak Bo itu menangis dan bercerita jika toko di Gianyar harus ditutup lantaran modalnya dibawa kabur oleh karyawannya.

"Dia meminta maaf dan memohon membayar uang saya dengan cara mencicil. Saya pun menyetujui," katanya.

Tapi Ibnu penasaran dengan toko di Gianyar. Sejak menanamkan modalnya untuk usaha di Gianyar pada September 2018, ia sama sekali belum pernah diberi tahu di mana lokasi toko. Ia pun meminta ML untuk mengantarnya ke toko di Gianyar.

"Kami janjian pada Kamis (24/1/2019) pukul 11.00 Wita. Ketika saya sampai di toko dan kontrakannya, dia (ML) sudah pergi tanpa pesan. Investasi di Gianyar bodong, jangankan alamat, setiap kali saya minta foto tokonya tidak pernah diberi. Ada saja alasannya," papar Ibnu.

Merasa ditipu, Ibnu pun melaporkan ML ke Polresta Denpasar pada Jumat (25/1/2019). Ibnu mengaku mengalami kerugian hingga Rp1.193.595.760. "Saya transfer melalui sepuluh kali transaksi," tutur dia.

Dalam laporannya, polisi menjerat ML dengan tuduhan melakukan penipuan investasi. Akibat hal itu, Ibnu kini hidup terlunta-lunta. Uangnya telah habis dialokasikan untuk investasi itu.

"Saya sudah tidak bisa bayar kos. Saya numpang di rumah teman saya. Uang saya habis untuk investasi itu. Saya mau menjual motor istri saya untuk bertahan hidup. Saya mohon polisi segera tangkap dia (ML) dan kembalikan uang saya," ucapnya lirih.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya