Liputan6.com, Aceh - Kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya sudah mulai padam. Namun, petugas masih berjaga-jaga di lokasi untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu titik api atau hot spot muncul kembali.
Sebelumnya, ratusan personel gabungan berjibaku memadamkan api yang membakar perkebunan kelapa sawit seluas lebih kurang 5 hektare milik warga Desa Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya. Api mulai terlihat sejak Rabu, 27 Februari lalu.
Selain dua unit pompa air, petugas juga mengerahkan satu unit alat berat atau ekskavator yang dipinjam dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menggali parit pembatas agar api tidak menjalar. Api 80 persen sudah padam, namun, asap masih terlihat mengepul.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Dandim 0116/Nara, Letkol Kav. Nanak Yuliana, medan dan cuaca yang tidak mendukung membuat upaya pemadaman tidak terlalu maksimal. Setidaknya, ada 200 lebih personel gabungan yang terlibat dalam upaya pemadaman kebakaran lahan.
"Personel Babinsa bersama warga telah melakukan pemadaman, akan tetapi api tidak juga padam. Kami terjunkan sebanyak 200 lebih personel gabungan, dan warga untuk menjinakkan api dengan bantuan pompa air dari dinas BPBD Nagan Raya agar tidak menjalar ke perkebunan warga yang lain," kata Nanak, dalam keterangannya diterima Liputan6.com, Sabtu malam (2/3/2019).
Selama kebakaran, api sempat meluas dan mendekat ke permukiman penduduk. Ini yang mendorong petugas menggali parit pembatas serta membersihkan rumput agar api tidak merambat.
Cuaca di lokasi saat ini agak mendung. Jika besok masih ditemukan titik api di lokasi, upaya pemadaman akan dilakukan kembali.
Menurut informasi, kebakaran diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang seseorang saat memancing ikan di lokasi. Kobaran api pertama kali dilihat Asrijal (32), pemilik kebun.
Saksikan video pilihan berikut ini: