Kongres Forum Humas BUMN di Bandung

Forum Humas (FH) BUMN menggelar kongres kehumasan bertajuk The Future of PR pada Rabu (13/3/2019) di Bandung.

diperbarui 13 Mar 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 23:00 WIB
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra. (Forum Humas BUMN)
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra. (Forum Humas BUMN)

Jakarta Forum Humas (FH) BUMN menggelar kongres kehumasan bertajuk The Future of PR pada Rabu (13/3/2019). Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra mengatakan FH BUMN harus siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

"Perbankan saja kalau tidak menyesuaikan (dengan Revolusi Industri 4.0) bisa lewat. Dan kami sadar betul bahwa tantang industri 4.0 ini generasi muda kita yang harus kita persiapkan," kata Hambra seusai membuka Kongres dan Munas FH BUMN di Trans Luxury Hotel, Rabu (13/3/2019).

Hambra mengatakan salah satu bentuk kesiapan BUMN untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 ialah dengan gencar merekrut generasi milenial yang memiliki kemampuan terbaik di bidangnya. Karena itu, acara tersebut mengundang banyak milenial muda.

"Makanya hari ini, BUMN begitu intensif melibatkan para generasi milenial dalam program-program pengembangan untuk masyarakat karena kita sadar mereka yang akan menghadapi itu dan itu sudah kami persiapkan sejak sekarang," katanya.

Hambra mengatakan Forum Humas BUMN akan responsif dalam menjawab persoalan yang para humas hadapi di era teknologi big data dan artificial intelligence (Al). Hal ini menurutnya, sesuai dengan tema yang diangkat, yakni "The Future of PR : hadapi Tantangan Humas di Masa Depan"

Pihaknya berharap Forum Humas menjadi ujung tombak bagi Kementerian BUMN dalam memublikasikan semua yang sudah dilakukan oleh BUMN untuk masyarakat dan sebaliknya menginformasikan apa saja yang diharapkan oleh masyarakat kepada BUMN-BUMN yang ada.

"FH BUMN ini bisa menjadi di menjadi corong bagi BUMN untuk bisa memublikasikan apa saja yang sudah dilakukan dan apa saja hal positif yang sudah dilakukan oleh BUMN," ujarnya.

"Kemudian kita bisa menangkal informasi-informasi negatif yang disampaikan oleh pihak-pihak yang mungkin tidak paham atau mengerti tentang BUMN tapi kemudian berbicara tentang BUMN," lanjutnya.

Hambra juga mengatakan forum ini harus menjadi perpanjangan tangan Kementerian BUMN dalam membantu meng-counter berita-berita negatif mengenai BUMN.

Dia mengatakan Forum Humas BUMN juga harus mampu memengaruhi opini publik melalui program dan strategi kehumasannya, agar terbangun pola pikir masyarakat bahwa BUMN hadir untuk negeri dan benar ada untuk masyarakat.

Di akhir wawancara, Hambra juga menyampaikan tentang keadaan masyarakat masa kini yang sering asal share. Menurutnya, hal ini tidak menghargai perjuangan leluhur.

"Zaman sekarang kan kadang sudah ga lihat tuh hoax atau bukan, terima langsung sebar. Harusnya gak boleh ya. Bangsa ini kan karya leluhur kita, kakek-kakek kita yang telah mengkrbankan tanah, harta dan tumlah darah untuk bangsa ini. Kita anak-anak sekarang gak jaga ya dosa besar," tuturnya.

Baca berita ayobandung.com lain di sini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya