Kampanye Meningkatkan Daya Saing Techno-preneur di Bali

Penguasaan teknologi informasi melalui open source amat penting dalam menghadapi revolusi industri 4.0

oleh Dewi Divianta diperbarui 26 Mar 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 19:00 WIB
open source
Software open source akan tingkatkan daya saing techno-preneur (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com,, Denpasar PT Equnix Business Solutions, penyedia layanan teknologi informasi berbasiskan open source seperti PostgreSQL dan Linux menggelar edukasi di beberapa kampus di Pulau Dewata, Bali. Mengambil tema ‘Kampanye Open Source untuk Meningkatkan Daya Saing Technopreneur’, kampanye edukasi tersebut dimulai di Universitas Pendidikan Nasional, disusul Universitas Dhyana Pura dan diakhiri di Universitas Udayana.

CEO PT Equnix Business Solutions, Julyanto Sutandang mengatakan, kampanye edukasi di Pulau Dewata merupakan roadshow yang kelima setelah sebelumnya digelar di Malang, Surabaya, Kediri, Semarang dan Yogyakarta. Kampanye edukasi ke kampus bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada para mahasiswa tentang pentingnya penguasaan teknologi informasi melalui penguasaan software open source sebagai solusi alternatif yang turut berperan penting dalam bisnis TI.

“Serta tentu saja agar kita dapat tetap mandiri dan berdaulat. Kampanye edukasi ini juga diharapkan dapat membuka wawasan para mahasiswa agar mampu mengambangkan diri dan membangun kreativitas yang dapat mendorong para mahasiswa menjadi seorang techno-preneur melalui kerjasama pelatihan, mentoring, dan magang serta peluang membangun jaringan lembaga riset berbasis open source,” kata Julyanto, Selasa (19/3/2019).

Menurutnya, lingkungan pendidikan tinggi perlu mengetahui apa yang terjadi di dunia bisnis saat ini. “Banyak sekali perubahan yang membutuhkan kegesitan dalam merespon, menyikapi maupun menjawab perubahan tersebut,” ujarnya.

Julyanto sembari menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak sarjana yang bersedia melakukan riset secara mendalam dan pengembangan software open source, sehingga memampukan kemandirian dalam hal solusi dan sumber daya TI.

Salah satu tantangan Indonesia menyambut revolusi industri 4.0 adalah kesiapan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi yang dirasa belum memadai baik secara kuantitas maupun kualitas untuk mencapai potensi ekonomi digital sebesar US$150 miliar pada 2025 .

Berdasarkan data keluaran BPS, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) nasional 2017 masih rendah yakni di level 4,99 dari skala 1-10.  Sedangkan di tingkat global, Indonesia berada di urutan ke-45 dari 140 negara atau ke-4 di wilayah Asia Tenggara di dalam daftar The Global Competitiveness Report 2018 keluaran World Economic Forum. 

Sementara di sisi wirausaha, Indonesia disebutkan baru memiliki pengusaha sebanyak 1,65 persen dari populasi jumlah penduduk dan diperkirakan hanya sekitar 0,43 persen di antaranya berbasis teknologi atau techno-preneur.  

“Diperlukan pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing di revolusi industri 4.0. Diharapkan para mahasiswa memiliki pemahaman tentang keunggulan software open source dan kebutuhan sumber daya TI di dunia bisnis, serta memberikan gambaran alternatif bisnis yang dapat dikembangkan oleh para lulusan TI untuk menjadi techno-preneur,” kata Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Prof Ngakan Putu Gede Suardana. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya