Sujud Syukur dan Cerita Jokowi Ditinggal Bolos Teman Sekelas

Sejumlah teman-teman sekolah SMA Jokowi menggelar acara doa bersama dan sujud syukur

oleh Fajar Abrori diperbarui 19 Apr 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2019, 00:00 WIB
Teman Jokowi
Capres nomor urut 01, Jokowi saaat menggelar kampanye di Stadion Sriwedari Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Aksi sujud syukur atas keunggulan pasangan capres nomor urut 01 dilakukan sejumlah teman Jokowi saat masih duduk di bangku sekolah SMAN 6 Solo. Selain itu, teman-teman sekolah mantan Wali Kota Solo itu juga sedikit membocorkan aktifitas sang presiden saat masih berseragam putih abu-abu.

Sejumlah teman-teman sekolah Jokowi angkatan 1979/1980 itu berkumpul di restoran Hotel Indah Jaya, Solo pada Rabu malam, 17 April 2019. Belasan teman sekolah Jokowi yang hadir kompak mengenakan pakaian berwarna putih.

Selain menggelar nonton bareng (nobar) quick count, mereka juga melakukan doa bersama serta sujud syukur. Sujud syukur itu dilakukan karena rekan sekolah mereka unggul dalam penghitungan cepat.

Joel Hartono yang merupakan teman satu kelas Jokowi pun mengaku sangat senang karena Jokowi unggul dalam penghitungan cepat. Sebagai teman sekolah, mereka juga tidak percaya bahwa salah satu teman sekolahnya kembali akan menjadi Presiden.

"Alhamdulillah, kami rekan-rekan sekolah Pak Jokowi sangat bangga dan bersyukur sekali karena teman sekolah kita bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia," ujarnya.

Jokowi Siswa Rajin dan Cerdas

Teman Jokowi
Sejumlah teman sekolah Jokowi saat masih SMA melakukan sujud syukur atas keunggula suara Jokowi dalam quick count.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Dalam acara nobar itu, teman-teman sekolah Jokowi itu pun bercerita mengenai kisah sang capres saat masih duduk di bangku SMA. Salah satunya diungkapkan oleh teman satu kelas Jokowi, Joel Hartono. Menurutnya sosok Jokowi saat sekolah di SMAN 6 Solo itu merupakan siswa yang pendiam dan cerdas.

"Pak Jokowi itu orangnya serius dan pintar. Sering rangking satu terus dari kelas I hingga kelas III," kata dia, Rabu malam, 17 April 2019.

Sebagai siswa yang rajin dan tertib, Joel pun mengaku Jokowi itu pernah menolak ajakan teman-teman sekelasnya untuk membolos mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka membolos karena akan padusan bersama, mengingat saat itu menjelang bulan Ramadan.

"Pada waktu itu rekan-rekan sudah siap bolos dan sikut-sikutan, ayo keluar. Ternyata Pak Jokowi sama sekali tidak bergeming. Pak Jokowi hanya duduk diam di kelas menunggu Pak Ramelan datang," ungkapnya.

Lantas ketika semua temannya sudah membolos, Jokowi hanya duduk seorang diri di dalam kelas. Guru Bahasa Indonesia itu pun menanyai keberadaan teman-temannya yang tidak ada di kelas.

 "Temen-temenmu kemana?, padusan pak," kenang Joel menirukan ucapan Jokowi.

Tak Pernah Jajan

Teman Jokowi
Dua teman Jokowi saat sekolah di SMAN 6 Solo, yakni Joel Hartono dan Joko Wahyudi.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Kesaksian lain atas perilaku Jokowi saat duduk di bangku SMA juga diceritakan oleh teman sekolah lainnya, Joko Wahyudi. Menurutnya, saat jam istirahat sekolah, Jokowi itu tidak pernah keluar kelas. Ia selalu duduk di dalam kelas.

"Kalau temannya istirahat keluar, dia tetap di dalam. Kadang hanya nengok-nengok di pintu dan masuk lagi ke dalam kelas. Dia nggak pernah jajan, keluar kalau cuma olahraga," ujar Joko.

Sosok Jokowi di mata temannya ini juga merupakan pribadi yang serius dan tidak banyak bicara. Sampai hari ini sifat-sifat tersebut masih terlihat maka tidak heran jika saat menjabat Presiden menunjukkan sikap yang irit bicara namun banyak kerja.

"Kalau seriusnya itu sudah sejak kecil kayaknya. Di sekolah ya di sekolah, diajak bolos juga nggak mau. Jadi dia itu pribadinya sedikit bicara, banyak bekerja," ungkapnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya