Ratusan Aparat Bersalawat dan Zikir Jelang Sidang Pleno Pemilu di Garut

Ratusan anggota gabungan TNI, Polri, Pol PP, dan Dalmas bersalawat dan zikir sebelum melaksanakan sidang pleno KPU Garut, Jawa Barat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Apr 2019, 14:31 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 14:31 WIB
Ratusan anggota gabungan TNI, Polri bersholawat dan zikir sebelum pelaksanaan sidang pleno KPU Garut
Ratusan anggota gabungan TNI, Polri bersholawat dan zikir sebelum pelaksanaan sidang pleno KPU Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Lantunan zikir, salawat, dan doa bersama, yang dilantunkan ratusan anggota keamanan gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Damkar yang dilibatkan, mengawali persiapan pembukaan sidang pleno KPUD Garut, Jawa Barat, Selasa (30/4/2019) pagi.

Dengan posisi duduk berbaris rapi di bahu jalan raya Patriot, depan Gedung Intan Balarea, yang akan digunakan untuk kegiatan, mereka tampak khusus memanjatkan doa, agar pelaksanaan pembacaan pleno untuk beberapa hari ke depan berlangsung lancar.

"Tadi kegiatan briefing pengamanan, dimulai sekitar pukul 08.30 WIB," ujar Dani, salah satu anggota keamanan di sela-sela pengaman gedung sidang, Selasa (30/4/2019).

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, untuk pengamanan sidang pleno, ada sekitar 750 anggota keamanan yang diterjunkan, dalam pengamanan kegiatan yang akan dimulai pukul 09.00 WIB tersebut. "Mudah-mudahan tidak berlarut-larut jadwalnya, jadi bisa cepat selesai," pinta dia.

Rinciannya, sebanyak 150 anggota TNI, 70 anggota Polda Jabar, 50 anggota Brimob, 10 personel damkar, dan sisanya anggota Polres Garut. "Kita amankan penuh lokasi selama kegiatan berlangsung," ujarnya.

Untuk mengamankan jalannya sidang pleno, lembaganya menyiagakan aparat keamanan di sekitar kawasan kegiatan. Setiap orang yang akan masuk, mendapatkan pemeriksaan ketat dari aparat, sebelum masuk ruang pleno.

"Kita perkirakan estimasinya pleno selesai dua sampai tiga hari," dia menegaskan.

Budi tidak menampik adanya ancaman terjadinya kericuhan selama sidang pleno berlangsung. Hal itu ditemukan saat sidang pleno di tingkat kecamatan beberapa waktu lalu.

Namun, kondisi itu sudah dipersiapkan semua, termasuk dengan mengoptimalkan seluruh petugas keamanan. "Memang ada satu, dua kecamatan yang indikasi kurang pula, mereka sempat adu argumen, semoga hari ini bisa diselesaikan," papar dia.

Budi memastikan, selama sidang pleno berlangsung, seluruh akses lalu lintas berjalan normal, tidak ada jalur yang ditutup yang berpotensi mengganggu kenyamanan warga. "Yang ditutup hanya dari simpang lima sampai pertigaan jalan patriot, yang lain tetap, " ujarnya.

Terakhir, lembaganya mengingatkan agar seluruh peserta sidang bersikap sopan, dan tidak melakukan hal yang bisa mengganggu kelancaran kegiatan. "Mohon bersabar menunggu info pasti dari penyelenggara pemilu, ini prosesnya sedang berjalan," ujarnya.

 

Doa untuk Pahlawan Demokrasi

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, saat memberikan penjelasan kepada awak media di Gedung Intan Balarea sebelum sidang pleno KPU dimulai
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, saat memberikan penjelasan kepada awak media di Gedung Intan Balarea sebelum sidang pleno KPU dimulai (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam pelaksanaan sidang pleno, Ketua KPUD Garut Junaidin Basri ikut menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada para pahlawan demokrasi, yang gugur dalam menjalankan tugas, pada 17 April lalu. "Semoga mendapatkan tempat terpuji di sisi Allah SWT," kata dia.

Menurutnya, seluruh rangkaian pelaksanaan pemilu di Kabupaten Garut, berlangsung secara lancar. Lembaganya berharap pelaksanaan sidang pleno yang akan dilakukan hari ini, juga berlangsung lancar dan damai. "Kita sampaikan belangsungkawa bagi pahlawan demokrasi yang telah gugur dalam menjalankan tugasnya," kata dia.

Selama pelaksanaan pemilu berlangsung, lembaganya mencatat ada sekitar 8 orang penyelenggara pemilu di Garut, meninggal dunia. Mereka rata-rata mengalami kelelahan setelah melaksanakan tugasnya dalam pesta demokrasi rakyat lima tahunan tersebut.

Rinciannya, sebanyak 4 orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 2 anggota linmas, dan 2 anggota panwaslu yang bertugas di tingkat desa. "Ada juga sekitar 67 orang dalam keadaan sakit dan dirawat," ujarnya.

Junaidin berharap, selama kegiatan sidang pleno berlangsung, seluruh peserta bisa mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan penyelenggara pemilu, sesuai undang-undang. "Dengan ini, dengan ucapan Bismilahirrahmannirrahim, saya nyatakan acara sidang pleno dinyatakan dibuka untuk umum, " ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya