Polisi di Medan Sediakan Mobil untuk Berwudu Pengunjuk Rasa

Untuk mengawal aksi unjuk rasa massa GNKR Sumut, pihak Kepolisian Resort Kota (Polrestabes) Medan melakukan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya menyediakan mobil air untuk digunakan massa yang hendak berwudu dan melaksanakan salat di sela-sela aksi.

oleh Reza Efendi diperbarui 24 Mei 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2019, 19:00 WIB
Polisi di Medan Sediakan Mobil Berwudu Bagi Pengunjuk Rasa
Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 digelar ribuan massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Sumatera Utara (GNKR Sumut) di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 digelar ribuan massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Sumatera Utara (GNKR Sumut) di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.

Untuk mengawal aksi unjuk rasa massa GNKR Sumut, pihak Kepolisian Resort Kota (Polrestabes) Medan melakukan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya menyediakan mobil air untuk digunakan massa yang hendak berwudu dan melaksanakan salat di sela-sela aksi.

Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polrestabes Medan, AKBP Juliani Prihartini mengatakan, mobil air mereka sediakan mengingat massa aksi yang melakukan unjuk rasa selalu bertepatan dengan waktu salat. Pihaknya berinisiatif menyediakan mobil air di lokasi aksi unjuk rasa.

"Mobil tanki yang disediakan berisi air bersih untuk berwudu," kata AKBP Juliani Prihartini, Jumat (24/5/2019).

Dia menjelaskan, mobil air yang disediakan di lokasi aksi itu milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi. Mobil bermuatan 5.000 liter air. Disediakannya mobil untuk berwudu karena kebiasaan beberapa kali massa melakukan aksi selalu melaksanakan ibadah salat.

"Karena Bapak Kapolrestabes Medan melihat ini, dan memfasilitasi untuk para pengunjuk rasa mengambil air wudu," jelasnya.

Juliani menyebut, disediakannya tempat untuk mengambil air wudu di lokasi unjuk rasa juga bukan kebetulan. Strategi ini memang sudah dipersiapkan sedemikian rupa, dan diharapkan dengan adanya mobil tempat berwudu ini memudahkan para pengunjuk rasa untuk mengambil air wudu dan beribadah.

"Sehingga saat waktu salat tiba, para pengunjuk rasa tidak lagi merasa bingung untuk mencari tempat berwudu dan tidak perlu bertayamum, karena sudah kita sediakan," sebutnya.

Lalu Lintas Dialihkan

Polisi di Medan Sediakan Mobil Berwudu Bagi Pengunjuk Rasa
Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 digelar ribuan massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Sumatera Utara (GNKR Sumut) di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Pantauan Liputan6.com, unjuk rasa yang akan dilakukan ribuan massa GNKR Sumut di depan Gedung DPRD Sumut, menyebabkan Jalan Imam Bonjol ditutup sementara.

Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Juliani Prihartini, mengimbau kepada masyarakat yang hendak melintas di kawasan tersebut agar mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.

"Sebelumnya, ribuan massa berkumpul di Masjid Raya Medan tiba di sini dari Jalan Perdana, sehingga beberapa kawasan akan kita alihkan," ungkapnya.

Adapun jalan di kawasan Gedung DPRD Sumut yang dialihkan sementara adalah arus lalu lintas dari arah Jalan Gatot menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke Jalan Kapten Maulana Lubis hingga ke arah Jalan Raden Saleh.

"Jalan Imam Bonjol tepatnya di depan Gedung DPRD Sumut kita tutup karena itu titik kumpul massa," Juliani menerangkan.

Sementara arus lalu lintas di Jalan Perdana diarahkan ke Jalan Kejakasaan hingga ke Jalan WR Supratman. Begitu juga dari arah Jalan Diponegoro menuju Jalan Pengadilan diarahkan ke Jalan Kejaksaan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya