Kisah Lina, Gadis Penderita Psikotik yang Dijemput Bupati Banjarnegara

Keluarga akhirnya memutuskan untuk mengurung Lina dan tak lagi diperbolehkan keluar rumah akibat gangguan jiwa yang dideritanya

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 15 Jun 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2019, 14:00 WIB
Bupati Banjarnegara menjemput Lina, pengidap psikotik untuk dibawa ke RSJ Prof Soerojo, Magelang.  (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara/Muhamad Ridlo)
Bupati Banjarnegara menjemput Lina, pengidap psikotik untuk dibawa ke RSJ Prof Soerojo, Magelang. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Lina (16), remaja perempuan warga sebuah desa di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dikenal sebagai remaja yang energik. Namun, tanpa musabab yang jelas, ia didiganosa menderita psikotik.

Psikotik adalah gangguan kejiwaan di mana seseorang menderita halusinasi. Pengidap psikotik cenderung tak menyadari perilakunya.

Ayah Lina, Ratman, begitu pedih mendapati perubahan perilaku anak remajanya yang drastis itu. Lina tiba-tiba menderita gangguan jiwa.

Sebelum jatuh sakit, sebagaimana remaja pada umumnya, Lina rajin bersekolah. Ia pun dikenal sebagai remaja yang pandai mengaji.

Ratman berkisah, suatu hari, sekitar setahun lalu, Lina sakit. Saat itu, anak perempuannya itu sempat tak sadarkan diri.

Belakangan, setelah sembuh, perilaku Lina berubah. Terkadang, Lina pergi tanpa pamit. Tindakannya tak terkontrol akibat gangguan jiwa, psikotik.

"Awalnya sakit dan pernah tidak sadar. Tidak tahu kenapa kok jadi seperti ini," kenang Ratman.

Di satu saat, Lina bertindak yang membahayakan dirinya. Di kesempatan lain, ia bahkan sampai membahayakan orang lain.

Sebab itu, keluarga akhirnya memutuskan untuk mengurung Lina. Lina tak lagi diperbolehkan keluar rumah akibat gangguan jiwa yang dideritanya.

Biaya Pengobatan

Bupati Banjarnegara menjemput Lina, pengidap psikotik untuk dibawa ke RSJ Prof Soerojo, Magelang.  (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara/Muhamad Ridlo)
Bupati Banjarnegara menjemput Lina, pengidap psikotik untuk dibawa ke RSJ Prof Soerojo, Magelang. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara/Muhamad Ridlo)

"Tidak ada maksud lain, semua untuk kebaikan dan keselamatan anak saya. Supaya tidak melarikan diri yang justru membahayakan dirinya saja, dan bisa meresahkan warga," Ratman menuturkan.

Tentu saja, Ratman pun tak sekadang mengurung Lina. Pengobatan terus dilakukan, meski dengan segala keterbatasan. Nyaris setahun lina dikurung di rumahnya.

Kabar dikurungnya Lina itu akhirnya sampai pula ke Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. Budhi langsung menengok Lina di rumahnya dan lantas memutuskan menjemputnya untuk berobat.

Bupati beserta tim dari Dinsos, Dinkes dan Jamkesda tiba di rumah keluarga Ratman, ayah Lina, Senin (10/6/2019).

Kepada keluarga gadis itu, Sarwono menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menaruh perhatian pada masalah yang tengah dihadapi mereka, dan ingin membantu pengobatan.

"Ananda Lina adalah warga saya. Kami mendengar keluarga ini dan Ananda Lina sedang mengalami masalah ini, maka kami datang untuk membantu pengobatannya," ucap Budhi.

Budhi memutuskan untuk membawa Lina ke RSJ Prof Soerojo, Magelang. Pengobatannya ditanggung dengan Jamkesda Banjarnegara dan di bawah koordinasi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Banjarnegara.

"Yang penting hari ini juga kita antar ke Magelang untuk pengobatan. Yang penting diobati dulu, untuk pemulihan dan kelanjutannya pikir keri," ucap Budhi.

Budhi pun menebarkan optimisme kepada keluarga Lina. Gadis belia itu akan segera sembuh. Sebab, sebelumnya ada penderita psikotik dengan gejala lebih parah yang juga bisa disembuhkan.

"Insya Allah cepat pulih, karena di tempat saya ada yang semula jauh lebih memprihatinkan keadaannya. Sekarang alhamdulillah sudah baik," dia menjelaskan.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Ahmad Setiawan, menjelaskan, Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau dan aneh.

"Kita doakan bersama semoga Andanda bisa sembuh. Masih sangat muda dan masa depannya masih panjang," Ahmad Setiawan menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya