Satia Bocah Obesitas di Karawang Kerap Jatuh dan Tak Bisa Bergerak Jauh

Kondisi Satia Putra, (7) bocah penderita obesitas asal Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, semakin memprihatinkan.

oleh Abramena diperbarui 03 Jul 2019, 10:37 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2019, 10:37 WIB
Satia Bocah Obesitas
Sejak Satia mengalami pertumbuhan tidak wajar, orangtua tidak pernah memeriksanya secara medis karena keterbatan biaya. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Kondisi Satia Putra, (7) bocah obesitas asal Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, semakin memprihatinkan. Tidak seperti anak seusianya, ruang gerak bermain anak dengan bobot 97 kilogram itu sangat terbatas.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir Satia tidak bisa bermain jauh dari lokasi tempat berjualan orangtuanya.

"Tidak bisa bermain jauh hanya duduk dan tidur di tempat, tidak punya teman," kata Satia kepada Liputan6.com, Selasa (2/7/2019).

Orangtua Satia, Sarli (48) menjelaskan, pada usia 5 tahun, berat badan anaknya itu mengalami pertumbuhan secara ekstrem. Dalam keseharian Satia hanya duduk dan tertidur, kalaupun berjalan hanya berjarak 5 meter.

"Pernah jatuh dan tangan kanannya sempat patah tulang," kata Sarli.

Dia mengatakan, sebelum tidur Satia kerap meminta makan dan sering seperti kelaparan padahal sejak bangun tidur tidak pernah telat memberi makan nasi sama lauk pauk, namun saat melihat orang dewasa makan, nafsu makan kembali muncul.

"Setiap bangun tidur hingga menjelang tidur tidak pernah berhenti makan dan ngemil makanan ringan," katanya.

Dia hanya berharap ada bantuan dari pemerintah setempat untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara medis, untuk bisa menurunkan bobot badannya yang terus membengkak.

"Kasihan tidak bisa main seperti anak sebayanya. Pinginnya bisa normal lagi," kata Sarli.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya