Liputan6.com, Wonosobo - Kepolisian Wonosobo, Jawa Tengah menutup seluruh jalur pendakian begitu mengetahui Gunung Sumbing terbakar, Minggu sore, 11 Agustus 2019. Koordinasi secepatnya dilakukan dengan pengelola basecamp dan pihak terkait lainnya.
Masalahnya, ternyata hanya dari Basecamp Bowongso, Kalikajar saja, ada 25 orang yang diketahui tengah mendaki saat Gunung Sumbing terbakar. Dikhawatirkan kebakaran meluas, meski saat itu wilayah Kalikajar aman.
Kebakaran melanda petak 28 Desa Banyumudal, Sapuran, Wonosobo. Wilayah Kalikajar dan Kepil bersebalahan dengan wilayah Gunung Sumbing yang terbakar ini.
Advertisement
Kepolisian lantas berkoodinasi dengan pengelola basecamp, pemerintah desa dan pihak lainnya untuk mengevakuasi 25 pendaki yang 13 orang di antaranya, berasal dari Maluku, tujuh lainnya berasal dari Tangerang.
Baca Juga
Adapun lima lainnya merupakan pendaki lokal dari Basecamp Bowongso, Kalikajar. Kemungkinan, mereka naik ke gunung untuk menjemput pendaki yang masih berada di atas.
Tim SAR harus secepatnya menjemput para pendaki, sebab, bisa saja kebakaran meluas dan membahayakan jiwa para pendaki. Terlebih, para pendaki tak semuanya paham arah evakuasi saat terjadi kebakaran.
Bisa saja, kebakaran justru akan memicu bahaya lainnya, misalnya, tersesat di gunung. Biasa pula terjadi kecelakaan saat menghindari kobaran api.
"Yang 13 orang naik hari Sabtu, yang tujuh orang dari Tangerang Minggu siang. Yang lima orang naik sore untuk menjemput dari basecamp," kata Kepala Seksi Humas Polsek Kalikajar, Aiptu Anang, Senin (12/8/2019).
Pukul 19.00 WIB, tim berangkat. Beruntung, tak berselang lama, tim SAR menemukan para pendaki saat Gunung Sumbing terbakar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Upaya Pemadaman Kebakaran Gunung Sumbing
13 orang pendaki asal Maluku yang naik sejak Minggu siang sedang turun dari arah puncak. Begitu pula dengan tujuh anggota rombongan pendaki Tangerang. Adapun lima pendaki lainnya, belum sampai puncak.
Mereka berhasil dievakuasi dan tiba di Basecamp Bowongso, Kalikajar, Wonosobo, pada Minggu malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelumnya, tim SAR gabungan melakukan upaya penjemputan begitu gunung ini diketahui terbakar.
"Kita ajak semuanya turun," ucapnya.
Anang menjelaskan, seluruh jalur pendakian Gunung Sumbing dari Wonosobo ditutup. Itu termasuk Pos Bowongso dan Butuh. Kepolisian juga terus berkoordinasi dengan pengelola basecamp dan pihak lain untuk memastikan sudah tidak ada lagi pendaki yang berada di Gunung Sumbing.
"Kita sedang meluncur ke Butuh. Berkoordinasi dengan teman-teman di sana," ujarnya.
Terkait upaya pemadaman, Seksi Humas Kepolisian Sektor Kepil, Sulis mengatakan tim gabungan yang terdiri dari SAR, TNI, kepolisian, BPBD dan sejumlah organisasi lainnya kini meluncur ke lokasi kebakaran di Desa Banyumudal Kecamatan Sapuran, Wonosobo. Mereka berupaya menyekat agar kebakaran tak meluas.
Belum diketahui perkembangan terkini penanganan kebakaran ini. Namun, sejak Minggu malam, sejumlah organisasi telah memantau kebakaran dan berupaya melakukan pemadaman dan penyekatan.
"Ikut Kecamatan Sapuran, desanya Banyumudal. Kalau untuk Kepil, ya kalau meluas ya bisa merembet ke Kepil," kata Sulis.
Menurut dia, saat ini angin bertiup cukup kencang dan mengarah dari lereng yang masuk ke wilayah Kecamatan Sapuran menuju Kepil. Dikhawatirkan, kebakaran akan meluas.
"Jadi kemungkinan merembet ke kepil itu sangat mungkin. Cuma belum sampai, kaya gitu. Ini Tim SAR, sama kepolisian, TNI mau meluncur ke TKP. Ini mau upaya penyekatan," dia menerangkan.
Dia mengemukakan, seluruh jalur pendakian kini telah ditutup. Dikhawatirkan kebakaran akan membahayakan pendaki yang nekat naik ke Sumbing. Adapun pendaki yang sudah berada di Sumbing diperintahkan untuk turun pada Minggu petang.
Advertisement