Tatkala Perut Gua Disulap Jadi Catwalk Peragaan Busana Batik

Keindahan busana bukan satu-satunya yang bisa dinikmati. Ornamen gua yang unik itu lebih menghidupkan batik karya-karya desainer.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 29 Okt 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 08:00 WIB
Peragaan busana batik di dalam gua Lawa, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Humas Purbalingga/Muhamad Ridlo).
Peragaan busana batik di dalam gua Lawa, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Humas Purbalingga/Muhamad Ridlo).

Liputan6.com, Purbalingga - Ada yang beda dalam peragaan batik di Purbalingga, Jawa Tengah. Tahun ini, peragaan busana dan pameran batik digelar di dalam perut Goa Lawa Purbalingga atau Golaga.

Barangkali ini lah peragaan batik di dalam gua yang pertama di Indonesia, atau bahkan dunia. Para model berlenggak-lenggok berhias dinding gua yang bercahaya redup.

Kesan eksotis begitu terasa. Perut gua membuat pameran busana batik ini benar-benar unik.

Desainer kondang Samuel Wattimena mengatakan, peragaan busana di dalam gua sangat langka. Peragaan batik ini adalah yang pertama di Indonesia, bahkan mungkin dunia.

"Ini langka banget, guanya ternyata bagus sekali, enggak bau, enggak pengap, dan lighting juga keren," kata dia, Minggu, 27 Oktober 2019.

Gua Lawa sendiri adalah gua bentukan proses vulkanik masa lalu. Di gua yang terbentuk dari lahar beku inilah puluhan busana batik karya pembatik dan desainer lokal ditampilkan. Sebanyak 38 peragawati lokal Purbalingga turut ambil bagian dalam gelaran ini.

Sebagai pengarah acara, Samuel berusaha menonjolkan keindahan gua. Konsepnya bukan memindahkan ballroom ke dalam gua, akan tetapi menyelaraskan model dengan ekosistem goa.

Dalam peragaan batik di dalam gua ini, keindahan busana bukan satu-satunya yang bisa dinikmati. Ornamen gua yang unik itu lebih menghidupkan batik karya-karya desainer.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mengangkat Potensi Wisata

Peragaan busana batik di dalam gua Lawa, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Humas Purbalingga/Muhamad Ridlo).
Peragaan busana batik di dalam gua Lawa, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Humas Purbalingga/Muhamad Ridlo).

"Sensasinya adalah kita bisa meilihat dimensi antara ruang, model, dan desain yang dihadirkan. Kalau kita sering show di Jakarta, di panggung fashion yang dilihat hanya dimensi pakaiannya dan gedungnya diabaikan," dia menjelaskan.

Peragaan batik di dalam gua ini menampilkan karya desainer lokal yang dinilai Samuel sudah cukup bagus. Dia pun yakin potensi batik Purbalingga kompetitif di tingkat nasional.

"Tujuan acara ini adalah menggugah masyarakat Indonesia secara luas untuk melihat berbagai potensi di daerah masing-masing yang mereka miliki untuk kemudian diangkat secara bersama-sama," ujarnya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan melalui acara ini Pemkab Purbalingga ingin menyuguhkan konsep yang berbeda yakni fashion show dan pameran batik di dalam gua.

Tiwi bilang, even tersebut bertujuan untuk mempromosikan batik khas Purbalingga. Salah satu motif batik yang cukup populer dari Purbalingga adalah motif Gua Lawa.

Lebih dari itu, batik juga dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Purbalingga dengan cara beda. Batik dan pariwisata adalah dua hal yang saling mendukung satu sama lain.

"Terlebih akan hadirnya Bandara JB Soedirman, kita harus bisa lebih banyak menawarkan atraksi yang berbeda," ucap Tiwi.

Selain memamerkan batik karya desainer lokal, ditampilkan pula batik karya desainer nasional, yakni Samuel Wattimena, Dimas Mahendra, Audrey, dan Nindi. Empat model papan atas Indonesia memperagakan karya mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya