Teror Panah Wayer Bikin Resah Warga Gorontalo

Teror panah wayer yang kerap terjadi di Gorontalo belakangan ini membuat warga resah. Bahkan teror itu membuat warga takut keluar rumah

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 09 Nov 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 12:00 WIB
Teror Panah Wayer
Masyarakat Gorontalo menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Gorontalo pada Jumat kemarin (8/11/2019) menuntut penyelesaian maraknya kasus teror panah wayer. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim)

 

Liputan6.com, Gorontalo - Teror panah wayer yang  kerap terjadi di Gorontalo belakangan ini membuat warga resah. Bahkan teror itu membuat warga takut keluar rumah, terlebih di malam hari. Meski tak jarang pelaku tertangkap, namun nyatanya teror ini masih sering terjadi di Gorontalo, bahkan pelakunya banyak dari kalangan pelajar. 

Panah wayer sendiri merupakan anak panah yang terbuat dari besi, diruncingkan bagian ujungnya. Biasanya dibuat dari jeruji sepeda motor, yang ditembakkan seperti ketapel. Teror ini tidak memandang korban, dan tak jelas tujuannya. 

Melihat lambannya pihak kepolisian merespons apa yang terjadi di lapangan, masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Gorontalo pada Jumat kemarin (8/11/2019). Mereka menuntut penyelesaian sejumlah persoalan teror panah wayer yang sering terjadi di daerah mereka.

Pian Hamza, orator aksi menyampaikan, gerakan mereka hari ini semata-mata menuntut Pemerintah Kota Gorontalo untuk menindak tegas para pelaku teror panah wayer yang sudah meresahkan masyarakat Gorontalo. 

Massa menuntut agar Pemerintah Kota Gorontalo mendorong DPRD setempat membuat peraturan daerah dalam memberikan sanksi kepada pelaku panah wayer.

"Karena kami masyarakat, baik penduduk asli daerah maupun dari luar daerah sudah tidak merasa aman lagi ketika beraktivitas di Kota Gorontalo," kata Pian Hamza.

Selain itu, pada aksi damai tersebut, massa meminta kepada Pemerintah Kota Gorontalo untuk melakukan sosialisasi dan penguatan kepada siswa agar tidak melakukan tindak kriminal. Juga meminta pemerintah dapat memaksimalkan kembali peran petugas pos kamling di setiap wilayah di Kota Gorontalo.

"Kami minta juga ada razia besar-besaran di Kota Gorontalo, sampai kasus panah wayer ini benar-benar hilang. Sebab kami para mahasiswa sudah takut keluar malam. Kendati kami mahasiswa banyak keluar malam untuk mengerjakan tugas kuliah," ungkap Pian Hamza.

Sementara itu, di depan massa aksi, Wakil Wali Kota Gorontalo, Rian F Kono mengatakan, saat ini pemerintah sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk sama-sama memberantas kasus panah wayer yang sudah banyak memakan korban.

Pihaknya juga akan melakukan pembinaan kepada siswa di Kota Gorontalo, untuk menghindari perbuatan kriminal. Terutama panah wayer.

"Saya sangat bangga dengan teman-teman mahasiswa dan pemuda yang masih peduli situasi keamanan di Kota Gorontalo. Saya harap kita bersama-sama akan memberantas hal ini. Kami sudah membuat rapat dengan lembaga pemerintah lainnya untuk bagaiman kasus ini bisa dihilangkan di Kota Gorontalo," kata Rian

 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya