Liputan6.com, Gorontalo - Sebanyak 58 calon jemaah umrah dari berbagai wilayah di Sulawesi menjadi korban penipuan travel umrah abal-abal. Akibatnya, bukannya ke Tanah Suci, mereka malah terdampar di Bandara Soekarno Hatta. Â
Setelah diusut, travel umrah itu bernama Nur Muthmainah Rabudin, yang kantornya beralamat di Jalan Raja Eyato, Kelurahan Limba B, Kota Gorontalo.
Baca Juga
Menurut pengakuan para jemaah, perusahaan travel umrah tersebut belum lama berdiri, namun sudah sering melayani pemberangkatan umrah. Tarif yang murah membuat masyarakat semakin tertarik, apalagi banyak yang merekomendasikan.
Advertisement
Kedok travel umrah abal-abal itu akhirnya terbongkar. Awalnya pada Kamis (14/11/2019), sekitar 58 jamaah umrah akan diberangkatkan ke Tanah Suci, 31 jemaah di antaranya warga Gorontalo, lainnya berasal dari Makassar, Buol, Luwuk, dan Manado.
Namun sampai Selasa pagi dini hari, jemaah terlunta-lunta di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.Â
Ucok, salah satu jemaah mengatakan, dirinya bersama keluarga sudah membayar Rp26 juta lebih untuk menggunakan jasa travel Muthmainah tersebut. Mereka dijanjikan akan berangkat di awal November ini.
Namun waktunya terus diundur. Bahkan 47 jemaah umrah tersebut sudah berada di Jakarta sejak Senin (4/11/2019) lalu. Kemudian menyusul 11 lainnya pada Jumat (8/11/2019).
"Jemaah yang awalnya sudah berangkat diberi fasilitas hotel di dekat bandara. Kemudian ketika kami tiba juga seperti itu. Kami diinapkan dulu di hotel," kata Ucok.
Janji keberangkatan disampaikan pada Selasa (12/11/2019). Namun lagi-lagi Muthmainah berkelip, bahwa visa dan tiketnya akan diantar oleh salah satu stafnya dari Surabaya.
"Kita menunggu di Selasa itu. Seharian kita di bandara. Tidak tahunya dia sudah di Surabaya. Kita ditinggalkan begitu saja," katanya.
Merasa sudah ditipu, jemaah lainnya mencoba menelusiri rekam jejak Mutmainah. Namun hingga kini jasa travel umrah abal-abal itu terus berkelit dan tidak bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya. Atas perbuatan itu para korban mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
"Kita tidak tahu mau pulang menggunakan uang apa. Uang kita ada sama si Mutmainah," tandasnya.
Â
Â