Mengintip Sistem Kerja Terowongan Nanjung yang Bakal Kurangi Banjir di Bandung

Terowongan Nanjung Curug Jompong ini ditargetkan beroperasi pada 2020 sehingga bisa meminimalisasi hingga menghilangkan banjir rutin di Bandung.

diperbarui 18 Nov 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 09:00 WIB
Terowongan Nanjung Curug Jompong Beroperasi 2020
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi proyek Curug Nanjung Jompong, Sabtu (16/11/2019) (Ayobandung.com)

Bandung - Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung ditargetkan akan beroperasi pada 2020 mendatang. Berdasarkan laporan dari hasil kunjungan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke lokasi, Sabtu (16/11/2019), terowongan dua jalur dengan masing-masing panjang 230 meter tersebut akan selesai dibangun pada pertengahan Desember 2019.

"Insya Allah terowongan ini pertengahan Desember 2019 selesai dan efektif berfungsinya di awal tahun 2020," ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Tak hanya Terowongan Nanjung, sepanjang tahun ini, Ridwan Kamil mengatakan, terdapat 16 proyek yang dikerjakan dalam skala kecil maupun besar di kawasan ini. Mulai dari penyodetan, pengerukan, pembuatan kolam retensi, hingga proyek utama pembangunan Terowongan Nanjung.

"Dari 16 proyek itu yang terbesarnya adalah Terowongan Nanjung ini, dua jalur untuk mengalirkan air yang sering melambat di daerah Curug Jompong karena arusnya berkelok dan banyak batu besar yang menyebabkan air balik arah," tutur Ridwan Kamil.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah langsung ke sungai. Pasalnya, perilaku itulah yang menjadi sumber masalah di sepanjang DAS Citarum.

"Jadi saya imbau warga, bersama kami pemerintah turut membantu minimal merubah perilakunya tidak membuang sampah sembarangan. Mohon doanya saja, kita lihat Desember ini mudah-mudahan ada perubahan yang signifikan dalam mengurangi banjir," ungkapnya.

Emil juga mengatakan, pihaknya tahun ini sudah membebaskan lahan seluas 4,5 hektare di daerah Andir untuk membuat kolam retensi tambahan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya meminimalisasi hingga menghilangkan banjir rutin.

"Kemudian ditambah dari Bapak Bupati Bandung 10 hektare di daerah hulunya untuk membuat kolam retensi yang lebih banyak karena Cieunteung satu saja tidak cukup," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, tugas dari Terowongan Nanjung adalah melepas air yang tinggi ke daerah Saguling. Dirinya juga memastikan bahwa progres pembangunan terowongan kembar itu hingga hari ini sudah mencapai 95%.

"Kapasitas dari masing-masing terowongan adalah 350 meter kubik per detik, jadi kalau dua terowongan 700 meter kubik per detik air yang bisa ditampung," kata Bob.

"Di kolam penampungan, sedimen atau sediment trap yang kami bangun di area terowongan juga akan mampu menampung 6000 kubik sedimen. Kami juga membangun jembatan sepanjang 60 meter untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan," jelasnya.

 

Baca berita menarik lainnya di Ayobandung.com

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya