Liputan6.com, Pekanbaru - Ulah dua remaja wanita yang tak diketahui identitasnya di pertigaan Jalan Riau-Kemuning, Pekanbaru, tak layak ditiru. Dengan sengaja, penerobos lampu merah itu mendorong sepeda motor pengendara lain dari arah berlawanan hingga tercebur ke parit.
Aksi pelanggar lalu lintas ini terekam CCTV sebuah ruko yang menghadap jalan. Aksi keduanya sudah viral di media sosial. Pelaku dihujat warganet dan meminta keduanya segera menemui korban yang terdiri dari seorang nenek, ibu rumah tangga dan anak-anak.
Advertisement
Baca Juga
Seorang korban, Nur Afni ditemui wartawan di rumahnya menjelaskan, kejadian bermula saat dirinya membonceng ibu dan anaknya dari arah Jalan Kemuning menuju Jalan Riau. Rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi.
"Kemarin kejadiannya, menjelang Magrib, kami berhenti di sisi kanan jalan karena lampu merah," sebut perempuan yang berprofesi sebagai guru ini, Kamis siang, 19 Desember 2019.
Tak lama kemudian, melintas dua wanita remaja memakai sepeda motor dan tidak memakai helm. Keduanya diduga melihat polisi dari depan sehingga memutuskan berbelok ke Jalan Kemuning.
Meskipun ada rambu tidak boleh masuk ke jalan itu karena satu arah, pengendara tadi tetap nekat. Satu pengendara yang berhenti berhasil dipaksa keduanya memberikan jalan.
Sementara itu, Nur Afni tidak berani memberi jalan karena posisinya berdekatan dengan parit. Pengendara tadi tetap memaksa sehingga sepeda motor korban terjatuh.
"Kami bertiga jatuh ke parit, untung tidak ditimpa sepeda motor," kata perempuan yang tinggal di Gang Kuburan, Jalan Riau ini.
Kedua pelanggar lalu lintas ini tetap berlalu tancap gas. Korban ditolong sekuriti di sana dan beberapa pengendara lainnya untuk keluar dari parit berair hitam itu.
"Saya tak sempat lihat wajah dan nomor polisi sepeda motornya, saya hanya dengar keduanya tertawa," jelas Nur Afni.
Tiga Korban Cedera
Akibat kejadian ini, kaki Nur Afni terkilir dan terluka. Pinggangnya juga masih sakit karena terbentur tembok parit sedalam 50 sentimeter itu.
Sementara ibu Nur Afni, Junaitun, hingga kini tidak bisa menggerakkan tangan kirinya karena terkilir. Bahunya juga lebam karena benturan keras dari tembok parit.
"Tidak bisa diangkat ini, sudah diurut semalam. Sempat juga dirontgen di Rumah Sakit Santa Maria," kata Junaitun.
Junaitun masih trauma akibat kejadian ini. Dia tidak bisa membayangkan jika petang itu tidak memakai helm.
"Bisa pecah kepala saya karena jatuh dari sepeda motor akibat anak-anak ABG itu," katanya.
Tak hanya Junaitun, cucunya bernama Azkia juga mengalami luka di tangan dan terkilir. Murid SD berumur 10 tahun itu sudah dipijet dan berangsur sehat serta beraktivitas seperti biasa.
Keluarga Nur Afni belum membuat laporan polisi atas kejadian. Dia berharap kedua pelaku melihat video yang sudah viral dan datang ke rumahnya untuk meminta maaf.
"Kalau enggak ada niat baik juga, baru kami buat laporan. Tadi sudah ada polisi yang datang ke sini, kami tunggu dulu untuk minta maaf," tegas Junaitun.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Emil Eka Putra menyebut masih mencari tahu siapa pengendara tak tertib berlalu-lintas itu. CCTV sudah diperiksa untuk melihat kejadian.
"Rumah korban sudah didatangi, anggota sudah meminta keterangan korban. Mudah-mudahan bisa terungkap," sebut Emil.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement