Bursa Asia Dibuka Menghijau, Investor Mencerna Dampak Tarif Baja Trump

Investor saham juga akan mengawasi bursa saham Singapura setelah indeks acuan Straits Times mencapai titik tertinggi intraday sepanjang masa di 3.910,12 pada perdagangan hari Senin.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Feb 2025, 08:31 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 08:31 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka lebih tinggi pada hari Selasa. Kenaikan bursa Asia ini mengikuti kenaikan di Wall Street yang tampaknya mengabaikan kampanye tarif Presiden AS Donald Trump.

Donald Trump pada hari Senin menandatangani perintah yang mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium ke AS.

Mengutip CNBC, Selasa (11/2/2025), Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,24% lebih tinggi. Indeks saham Kospi Korea Selatan juga naik 0,36%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil diperdagangkan mendatar.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 21.576, sedikit lebih kuat dari penutupan terakhir HSI di 21.521,98.

Sedangkan untuk bursa saham Jepang tutup karena hari libur.

Investor juga akan mengawasi bursa saham Singapura setelah indeks acuan Straits Times mencapai titik tertinggi intraday sepanjang masa di 3.910,12 pada perdagangan hari Senin. Investor melihat kemungkinan indeks Straits Times kembali mencetak level tertinggi lagi.

Wall Street 

Sedangkan semalam di AS, tiga indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi karena saham-saham teknologi utama berkinerja lebih baik.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 167,01 poin, atau 0,38%, dipimpin oleh kenaikan 4,8% di McDonald's. Indeks uang berisikan 30 saham unggulan ini ditutup pada 44.470,41.

Indeks S&P 500 naik 0,67% hingga ditutup pada 6.066,44, dan Nasdaq Composite naik 0,98% menjadi 19.714,27.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga dijadwalkan berpidato di hadapan Kongres pada hari ini.

Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen

Donald Trump berpidato usai pelantikannya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat. Inaugurasi Trump berlangsung di Rotunda di Gedung Capitol, Washington DC, Senin (20/1/2025).
Donald Trump berpidato usai pelantikannya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat. Inaugurasi Trump berlangsung di Rotunda di Gedung Capitol, Washington DC, Senin (20/1/2025). (Dok. Chip Somodevilla/Pool Photo via AP)     ... Selengkapnya

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif baru 25 persen terhadap impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat pada Senin, 10 Februari 2025. Penerapan itu menambah bea masuk logam yang sudah ada dalam eskalasi besar lainnya seiring perombakan kebijakan perdagangannya.

Mengutip CNBC, Senin (10/2/2025), kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanan ke NFL Super Bowl di New Orleans, Donald Trump menuturkan akan mengumumkan tarif timbal balik pada Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.

Ia menuturkan, AS akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan ini akan berlaku untuk semua negara.

“Dan sangat sederhana, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” ujar Trump tentang rencana tarif timbal balik tersebut.

Selama masa jabatan pertama, Donald Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium. Akan tetapi, kemudian memberikan beberapa mitra dagang kuota bebas bea, termasuk Kanada, Meksiko dan Brasil.

Mantan Presiden AS Joe Biden memperluas kuota ini ke Inggris, Jepang dan Uni Eropa, serta utilitisasi kapasitas pabrik baja AS telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data pemerintah dan American Iron and Steel Institute, sumber impor baja AS terbesar adalah Kanada, Brasil dan Meksiko diikuti oleh Korea Selatan dan Vietnam.

Dengan selisih yang besar, Kanada adalah pemasok logam aluminium primer terbesar ke AS, yang mencakup 79 persen dari total impor dalam 11 bulan pertama 2024. Meksiko adalah pemasok utama skrap aluminium. 

Tarif yang Sesuai

Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Senin (3/2/2025). (Dok. AP Photo/Evan Vucci)... Selengkapnya

Donald Trump menuturkan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa atau Rabu untuk memberikan informasi terperinci tentang rencana tarif timbal balik. Ia merencanakan tarif timbal balik untuk memastikan AS diperlakukan secara merata dengan negara lain.

Presiden Donald Trump telah lama mengeluh tentang tarif 10 persen Uni Eropa untuk impor mobil yang jauh lebih tinggi daripada tarif mobil AS sebesar 2,5 persen. Ia sering menyatakan Eropa tidak akan mengambil mobil tetapi mengirim jutaan mobil ke barat melintasi Atlantik setiap tahun.

Namun, AS menikmati tarif sebesar 25 persen untuk truk pikap, sumber laba penting bagi produsen mobil Detroit General Motors, Ford dan Stellantis di AS.

Tarif rata-rata tertimbang perdagangan AS adalah sekitar 2,2 persen, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) dibandingkan dengan India 12 persen, untuk Brasil 5,1 persen, untuk Vietnam 5,1 persen dan 2,7 persen untuk negara-negara Uni Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya