Ayo Bandung - Indramayu - Sebuah benda menyerupai guci atau gentong raksasa yang diduga merupakan tempat penyimpanan ditemukan di Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Masyarakat setempat menemukannya di lahan kosong eks Kantor Pegadaian Losarang.
Setinggi lebih dari 5 m dan berdiameter 2 m, bangunan itu berbahan batu bata merah dengan ujungnya yang menyerupai mulut guci atau gentong. Warga sekitar menyebut kemungkinan adanya 'gentong raksasa' lain yang masih tertimbun dalam tanah.
Advertisement
Baca Juga
Setelah ditemukan, sejumlah warga berusaha menggali tanah di sekitar 'gentong raksasa' itu. Mereka ingin mengetahui struktur bangunan secara keseluruhan.
Hasilnya, tak ada temuan lain yang berkaitan dengan struktur bangunan. Hanya, penggalian itu menguak informasi keberadaan 'gentong raksasa' lain yang diduga tertimbun di bawah bangunan Kantor PLKB di area Kantor Kecamatan Losarang.
Sesepuh Desa Jangga, Amin Mbay mengungkapkan, gentong raksasa itu diperkirakan berasal dari sekitar 1950.
"Kira-kira sezaman dengan eks Kantor Pegadaian yang sempat dibakar pada masa DI/TII pada 1955-1960," tuturnya seraya mengaku, tak mengetahui fungsinya.
Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu sendiri telah melakukan pendataan awal dan mengumpulkan informasi dari masyarakat terkait struktur bangunan itu.
Ketua TACB Indramayu, Dedy Musashi menyebutkan, dari pendataan awal diketahui bangunan menyerupai sumur tersebut terbuat dari bata merah yang tersusun dengan perekat bahan yang sama, berupa bubuk bata dicampur kapur.
"Struktur bangunan yang ditemukan warga di Losarang ini berfungsi sebagai wadah penyimpanan," jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya belum menemukan keterkaitan dengan Kantor Pegadaian yang ada di lokasi temuan. Menurutnya, TACB pun beroleh informasi temuan serupa di Kantor Pegadaian di Kabupaten Majalengka.
"Tapi, (di Majalengka) tak sebesar ini (Indramayu). Kami masih belum tahu fungsinya," ungkap dia.
Temuan itu pun telah diinformasikan pihaknya ke Balai Arkeologi Jawa Barat di Bandung serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) di Banten.
Â
Baca berita ayobandung lainnya.
Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.