Penjelasan Ilmiah Fenomena Air Danau Batur Berubah Warna

Warga Kintamani, Bangli, Bali geger karena danau di dekat Gunung Batur berubah warna menjadi hijau.

oleh Dewi Divianta diperbarui 29 Jan 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 05:00 WIB
Danau Batur berubah warna
Danau Batur berubah warna

Liputan6.com, Denpasar - Sejak Senin (27/1/2020) warga di sekitaran Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali geger. Itu karena danau di dekat Gunung Batur berubah warna menjadi hijau. Warga pun melaporkan fenomena alam itu, salah satunya kepada Babinsa Kedisan yang bertugas di bawah Kodim 1626/Bangli, Sertu I Nengah Koning.

Ia langsung meninjau lokasi. Faktanya, benar saja warna air Danau Batur berubah warna. "Ya, benar. Warna air Danau Batur berubah warna menjadi hijau," kata Babinsa Kedisan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (28/1/2020).

Fenomena berubahnya warna Danau Batur rupanya bisa dijelaskan secara ilmiah. Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menuturkan, fenomena yang terjadi di Danau Batur merupakan hal yang terjadi alamiah setiap tahunnya.

"Perubahan warna Danau Batur merupakan fenomena alam tahunan yang terjadi secara alamiah," kata Devy membuka perbincangan.

Menurutnya, fenomena tersebut tak hanya terjadi di Danau Batur, tetapi juga di beberapa danau lainnya di Indonesia. Katanya, fenomena serupa juga terjadi di danau-danau lainnya seperti perubahan warna kawah Gunung Kelimutu di Flores atau pada saat banyak ikan mati contohnya seperti di Danau Toba Sumatera Utara dan Danau Maninjau Sumatera Barat.

"Perubahan warna danau yang terjadi di Danau Batur dan juga kasus matinya ikan-ikan di Batur adalah hal yang pernah atau bahkan rutin terjadi di Batur pada tahun-tahun sebelumnya. Fenomena seperti ini bisa juga terjadi di danau-danau lainnya seperti pada saat perubahan warna kawah di Gunung Kelimutu di Flores atau pada saat banyak ikan mati contohnya seperti di Danau Toba Sumatera Utara dan Danau Maninjau Sumatera Barat," kata Devy.

Fenomena ini, Devy melanjutkan, biasa disebut upwelling. Proses terjadinya fenomena ini yaitu saat air danau yang berada di posisi lebih dalam naik ke permukaan dan sebaliknya, air yang berada di permukaan turun ke bawah.

"Hal ini dapat terjadi ketika temperatur air di permukaan secara signifikan lebih dingin dari temperatur air di bawahnya. Fenomena ini biasanya terjadi pada awal musim hujan, yaitu saat curah hujan cukup tinggi, sehingga air permukaan menjadi lebih dingin," jelas dia.

"Nah, untuk kasus Danau Batur, mengingat di bagian dasar Danau Batur ini airnya mengandung belerang maka air yang mengandung belerang ini naik ke permukaan. Kalau jumlahnya signifikan, hal ini dapat menyebabkan ikan-ikan di danau mati karena kekurangan oksigen," tambah Devy.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya