Ditolak Warga Terkait Virus Corona, 150 Wisman China Tinggalkan Sumbar Hari Ini

Agen perjalanan wisata yang mengundang ratusan wisman China itu memastikan kepulangan mereka hari ini.

oleh Novia Harlina diperbarui 30 Jan 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 17:00 WIB
Wisman China di Sumbar
Kedatangan Wisatawan China di BIM. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Usai mendapat penolakan dari warga lantaran merebaknya Virus Corona, sebanyak 150 wisman China yang melakukan kunjungan wisata ke Sumatera Barat, dipastikan pulang hari ini, Kamis (30/1/2020).Ā 

Sebanyak 150 wisatawan itu akan melakukan penerbangan langsung dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Kunming pada pukul 18.00 WIB menggunakan maskapai Citilink.

Salah seorang perwakilan PT Coco's Tour yang menjadi biro perjalanan wisatawan tersebut, Yunandi, mengatakan jika tidak ada penundaan penerbangan, maka hari ini mereka akan berangkat.

Perjalanan wisatawan China ini pada rencana awal akan berlangsung hingga 31 Januari 2020, namun karena ada reaksi dari masyarakat maka dipercepat.

"Kami memahami penolakan masyarakat saat ratusan wisatawan itu berada di Sumbar, ini hanya soal momentumnya yang tidak tepat," ujar dia, Kamis (30/1/2020).

Ke depan ketika situasi sudah kondusif terkait Virus Corona ini, ia berharap kedatangan wisatawan berdampak terhadap ekspor komoditi unggulan Sumbar, salah satunya ke Kunming yang merupakan daerah asal wisatawan yang datang saat ini.

Kemudian biro perjalanan meminta masyarakat Sumatera Barat tidak perlu cemas dengan isu Virus Corona. Menurut Yunandi, pihaknya hanya memiliki misi tentang kemajuan pariwisata dan selama perjalanan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

"Misi kami hanya untuk kemajuan pariwisata dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat di suatu destinasi yang dikunjungi," tuturnya.

Sebelumnya ratusan wisatawan ini telah berada di Sumbar sejak Minggu (26/1/2020) dan melakukan kunjungan wisata ke sejumlah destinasi wisata. Namum kedatangan wisatawan tersebut mendapat penolakan dari beberapa masyarakat.

Ā 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya