Liputan6.com, Cirebon - Segala upaya terus dilakukan jajaran Pemkot Cirebon dalam meredam kepanikan imbas penetapan siaga satu virus corona (Covid-19) di Jawa Barat. Salah satu upayanya adalah melakukan inspeksi mendadak terhadap kelangkaan masker dan sembako.
Di Kota Cirebon, stok masker yang dijual sejumlah apotek kosong. Bahkan sebelumnya harga masker naik diatas 100 persen dari biasanya Rp55 ribu per kotak menjadi Rp200 ribu.
"Stok sudah kosong sebelum ada warga Depok yang dinyatakan positif corona kemarin. Stok sudah langka sejak awal virus corona ini merebak," tutur salah satu pelayan di Apotek Aman Farma Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Rabu (4/3/2020).
Advertisement
Sementara itu, Wali Kota Cirebon H Nashrudin Azis meminta masyarakat tidak panik menghadapi serangan virus corona (Covid-19). Dokter dan petugas kesehatan akan memberikan layanan kesehatan maksimal kepada masyarakat.
Baca Juga
Azis sempat melakukan pemantauan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon memeriksa sejumlah apotek dan supermarket serta Rumah Sakit Daerah Gunung Jati.
"Dari hasil pemantauan kami, khususnya masker, di mana-mana sudah terjadi kekosongan. Namun untuk bahan pangan, hingga kini stoknya masih aman dan tersedia, tidak ada kelangkaan," ujar Azis.
Azis meminta kerjasama dari pemilik apotek maupun toko pangan untuk turut serta memberikan ketenangan bagi warga Kota Cirebon.
"Kita memang tidak bisa melakukan pembatasan pembelian. Namun karena barang seperti masker maupun bahan pangan dibutuhkan banyak orang, saya meminta kepada pemilik toko dan apotek untuk tidak membiarkan pembelian dalam jumlah banyak kepada satu orang," tutur Azis.
Pemerintah, kata Azis, tidak akan tinggal diam mengawasi. Termasuk kepolisian setiap hari akan melakukan pengawasan di lapangan.
Jika ditemukan oknum menimbun alat kesehatan dan bahan pangan akan ditindak tegas sesuai ketetapan hukum yang berlaku.
"Kami akan tindak tegas yang menimbun dan maka dari itu kami minta warga Kota Cirebon jangan panik," kata Azis.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Tim Survailance
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul Huda mengatakan akan menindak tegas setiap bentuk pelaku penimbunan.
"Kita terus pantau ketersediaan dan harga di lapangan. Jika terjadi lonjakan harga yang tidak masuk akal, maka akan segera ditindak dengan tegas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Edi Sugiarto menjelaskan, seseorang yang memiliki kekebalan yang tinggi tidak akan dimasuki virus, kuman maupun bakteri.
"Karena ketakutan, orang-orang normal pakai masker, padahal ga usah.Kecuali kalau ada ekspatriat atau orang-orang yang sering bepergian ke luar negeri, baru boleh memakai masker," tuturnya.
Setiap puskesmas di Kota Cirebon, lanjut Edi, memiliki tim survailance yang sudah ada sejak tahun 70-an.
Mereka bertugas melakukan pemantauan, pengawasan hingga tindakan jika memang ditemukan ada warga di sekitar puskesmas yang positif terkena penyakit tertentu.Â
Advertisement