Update Corona COVID-19 di Sumut: ODP 53, PDP 19, Positif 2

Virus corona COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO kini telah menjadi perhatian serius. Kasus-kasus yang terjadi juga terus bertambah, termasuk di Indonesia.

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Mar 2020, 22:26 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 22:26 WIB
Konferensi pers kasus virus corona COVID-19 di Sumut
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis, dan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan.

Liputan6.com, Medan Virus corona COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO kini telah menjadi perhatian serius. Kasus-kasus yang terjadi juga terus bertambah, termasuk di Indonesia.

Untuk Sumatera Utara (Sumut), Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, update Pasien Dalam Pengawasan (PDP) suspect virus corona COVID-19 yang dirawat di lima rumah sakit rujukan tercatat 19.

"PDP yang sudah pulang karena dinyatakan negatif tiga. Sebelumnya ketiga orang itu telah ditangani pihak rumah sakit, dan sudah dipulangkan karena negatif. Itu statusnya sampai pukul 17.00 WIB tadi, ya," kata Riadil dalam konferensi pers secara live streaming melalui kanal YouTube resmi Humas Sumut, Kamis (18/3/2020).

Sedangkan Orang Dalam Pengawasan (ODP) terkait virus corona COVID-19 di Sumut ada 53. Jumlah ODP itu berdasarkan laporan dari delapan rumah sakit. Sementara untuk kasus positif terjangkit virus corona COVID-19 di Sumut ada dua.

"Nah, status positif COVID-19 sampai hari ini dua orang, satu meninggal dunia. Kita baru mendapat hasil laboratorium dari Litbangkes, sampai saat ini dua. Dari dua ini, satu meninggal dunia," terangnya.

Ditegaskan Riadil, untuk menjamin keterbukaan informasi terkait penanganan COVID-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan pembaruan informasi melalui konferensi pers live streaming secara berkala.

Tim Gugus Tugas telah melakukan beberapa hal untuk penanganan COVID-19 di Sumut, seperti menyiapkan rumah sakit untuk menampung ODP. Beberapa rumah sakit yang disiapkan seperti RS Perkebunan, RS TNI, RS Polri, dan RS Swasta untuk menampung jika ada peningkatan kapasitas penerimaan ODP dan PDP. Rumah sakit utama tetap di RSUP Haji Adam Malik.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

Kesiapan Tim Medis

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis
Untuk menjamin keterbukaan informasi terkait penanganan COVID-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan pembaruan informasi melalui konferensi pers live streaming secara berkala.

Mengenai kesiapan tim medis, saat ini Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut sedang memesan 10.000 Alat Pelindung Diri (ADP). Diperkirakan ADP sampai ke Sumut pada Jumat, 20 Maret 2020 atau Sabtu, 21 Maret 2020.

Riadil mengimbau kepada seluruh pihak rumah sakit untuk menomorsatukan kepentingan pasien yang melakukan pelaporan. Bagi rumah sakit di kabupaten/kota yang tidak sanggup, agar segera merujuk ke provinsi.

"Imbauan kepada masyarakat juga disampaikan, melaksanakan protokol pencegahan COVID-19, seperti social distancing atau menjaga jarak, belajar dari rumah, ke luar rumah hanya seperlunya, dan hindari kerumunan atau keramaian," imbaunya.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menerangkan, saat ini ada satu pasien positif COVID-19 yang sedang menjalani perawatan. Pihaknya akan melakukan penyelidikan epidemiologi dan tracking pasien positif corona COVID-19 untuk memantau dan mengidentifikasi ODP.

"Dengan bertambahnya pasien positif, kemungkinan ODP juga bertambah. Ini yang akan kita lacak. ODP diminta agar tetap berdiam diri di rumah, agar tidak ada kemungkinan peningkatan penyebaran," ucapnya.

Dituturkan Alwi, tim medis sedang menyiapkan 1.000 unit rapid test, sehingga status ODP secara dini bisa diketahui positif atau negatif dengan cepat. Apabila ada yang postif akan dikonfirmasi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR), karena tes tersebut akurat.

"Rapid test hanya bersifat screening sementara. Kami minta kerja sama dari seluruh masyarakat. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta social distancing. Ini untuk memutus rantai penyebaran," Alwi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya