Liputan6.com, Jakarta Pada 13-14 Maret 2025, fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi bertepatan dengan bulan Ramadan. Fenomena ini dikenal sebagai Bulan Darah (Blood Moon) karena warna kemerahan yang muncul akibat pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi. Peristiwa ini menjadi perhatian tidak hanya bagi para astronom tetapi juga umat Islam, karena dalam ajaran Islam, gerhana bulan disunnahkan untuk melaksanakan sholat gerhana atau sholat khusuf.
Sholat gerhana adalah ibadah sunnah yang dilakukan saat terjadi gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan. Berbeda dengan sholat sunnah lainnya, sholat gerhana memiliki tata cara khusus yang membedakannya. Sholat ini dilakukan secara berjamaah dan diakhiri dengan khutbah yang berisi ajakan untuk berzikir, berdoa, dan bersedekah.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, bagaimana cara melaksanakan sholat gerhana bulan yang benar? Berapa jumlah rakaatnya dan apa saja bacaan niatnya? Berikut panduan lengkapnya, dirangkum Liputan6, Kamis (13/3).
Advertisement
Apa Itu Sholat Gerhana Bulan dan Hukumnya?
Dikutip dari jateng.kemenag.go.id, sholat gerhana bulan adalah ibadah sunnah muakkad yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam ketika terjadi gerhana bulan. Dalam Islam, sholat ini dikenal dengan istilah Sholat Khusuf, sedangkan sholat gerhana matahari disebut Sholat Kusuf.
Sholat ini tidak diwajibkan, tetapi sangat dianjurkan untuk dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan peringatan atas kebesaran-Nya. Dalam pelaksanaannya, sholat gerhana dilakukan secara berjamaah di masjid atau tempat terbuka, tetapi juga diperbolehkan untuk dilakukan secara individu.
Setelah sholat, dianjurkan untuk melaksanakan khutbah yang mengingatkan umat Islam agar banyak beristighfar, berdoa, serta memperbanyak amalan kebaikan seperti sedekah.
Advertisement
Niat dan Jumlah Rakaat Sholat Gerhana
Sholat gerhana bulan dilakukan dengan dua rakaat, tetapi memiliki perbedaan dalam jumlah ruku’ dibandingkan dengan sholat sunnah lainnya. Dalam dua rakaat sholat gerhana, terdapat empat kali ruku’ dan empat kali membaca surat Al-Fatihah.
Niat Sholat Gerhana Bulan
Niat sholat gerhana dapat diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat. Berikut bacaan niatnya:
Sebagai Imam:
"Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman lillâhi ta‘âlâ."
(Saya berniat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.)
Sebagai Makmum:
"Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini makmûman lillâhi ta‘âlâ."
(Saya berniat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.)
Niat ini diucapkan dalam hati saat takbiratul ihram. Setelah niat, sholat gerhana dilakukan dengan urutan tertentu sebagaimana dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan 2 Rakaat Lengkap dengan 2 Ruku'
Berikut adalah langkah-langkah sholat gerhana bulan sesuai dengan tuntunan:
- Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa.
- Membaca doa iftitah dan berta’awudz, lalu membaca Al-Fatihah, kemudian membaca surat panjang (seperti Al-Baqarah) dengan suara jahr (dikeraskan).
- Ruku’ pertama yang dilakukan dengan lama.
- Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan: Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd.
- Tidak langsung sujud, tetapi membaca Al-Fatihah kembali, lalu membaca surat lain yang lebih pendek dari sebelumnya.
- Ruku’ kedua, yang lebih singkat dari ruku’ pertama.
- Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seperti sebelumnya.Sujud pertama, kemudian duduk di antara dua sujud, lalu sujud kembali.
- Bangkit ke rakaat kedua dan mengulangi langkah-langkah seperti pada rakaat pertama, hanya dengan bacaan yang lebih singkat.
- Tasyahhud akhir lalu diakhiri dengan salam.
- Setelah sholat selesai, dianjurkan untuk menyampaikan khutbah yang berisi ajakan untuk berdzikir, berdoa, dan bersedekah.
Sholat gerhana bulan ini sebaiknya dilakukan di masjid secara berjamaah. Namun, jika dalam kondisi tertentu tidak memungkinkan, maka bisa dilakukan sendiri di rumah.
Advertisement
Doa Setelah Sholat Gerhana Bulan
Berikut adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah melaksanakan Salat Gerhana Bulan. Doa ini mengandung makna pengagungan kepada Allah serta pengakuan atas kebesaran-Nya.
Setelah salam, dianjurkan untuk membaca bacaan doa salat gerhana bulan berikut:
Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fis samaa i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabim mubin.
Artinya: "Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Bacaan doa salat gerhana bulan lainnya yang bisa dibaca adalah:
"Alhamdulillah hamdan daaiman toohiron thoyyiban mubarokan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa baina huma, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqo maa qoolal abdu, wa kunna laka abdun."
Artinya: "Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba."
Amalan Sunnah Saat Gerhana
Selain melaksanakan sholat gerhana, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah saat terjadi gerhana, di antaranya:
- Berdzikir dan beristighfar sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT.
- Berdoa untuk memohon perlindungan dan keberkahan.
- Bersedekah, karena dalam khutbah setelah sholat gerhana, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah.
- Membaca Al-Qur’an sebagai bentuk ibadah tambahan.
Fenomena Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025 di Bulan Ramadan
Pada 13-14 Maret 2025, akan terjadi Gerhana Bulan Total yang bertepatan dengan bulan Ramadan. Fenomena ini terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan dalam satu garis lurus, menyebabkan seluruh permukaan Bulan tertutup bayangan Bumi.
Fenomena ini dikenal dengan istilah Bulan Darah (Blood Moon) karena Bulan akan tampak berwarna merah akibat pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi. Menurut laporan, gerhana ini akan berlangsung selama hampir dua jam, mencakup fase penumbra, sebagian, dan total.
Sayangnya, gerhana ini tidak dapat disaksikan langsung di Indonesia karena faktor geografis dan waktu kejadian. Namun, masyarakat dapat mengikuti siaran langsung yang biasanya disediakan oleh berbagai lembaga astronomi dan observatorium.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Sholat Gerhana
1. Kapan waktu terbaik melaksanakan sholat gerhana?
Sholat gerhana dilakukan saat gerhana masih berlangsung. Sholat ini tidak dapat dilakukan sebelum atau sesudah gerhana terjadi.
2. Apakah sholat gerhana harus berjamaah?
Sholat gerhana dianjurkan dilakukan berjamaah di masjid, tetapi bisa juga dilakukan sendiri jika tidak memungkinkan.
3. Apakah sholat gerhana wajib?
Tidak, sholat gerhana adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan tetapi tidak wajib.
4. Apakah ada perbedaan sholat gerhana bulan dan matahari?
Ya, perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaan dan bacaan. Sholat gerhana bulan dilakukan saat malam hari dan dengan bacaan jahr (keras), sedangkan sholat gerhana matahari dilakukan siang hari dengan bacaan sirr (pelan).
