Cerita Puluhan Nelayan Cirebon Berhenti Melaut Imbas Covid-19

Puluhan nelayan di kawasan Pesisir Cirebon memilih berhenti melaut dan bekerja serabutan bahkan menjadi penyedia jasa ditengah pandemi covid-19

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 21:00 WIB
Cerita Puluhan Nelayan Cirebon Berhenti Melaut Imbas Covid-19
Penampakan sejumlah kapal nelayan di kampung Cangkol Kota Cirebon bersandar di pantai mereka tidak melaut imbas covid-19. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Pandemi Covid-19 di Cirebon berdampak ke semua sektor perekonomian, termasuk sektor perikanan. Sejumlah nelayan yang ada di pesisir Cirebon memilih berhenti melaut karena banyak perusahaan eksportir ikan tutup karena Covid-19.

Salah seorang nelayan Kampung Cangkol, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon Mulyadi mengaku mereka berhenti melaut sejak pemerintah menerapkan kebijakan physical distancing.

"Kalau di tempat kami rata-rata nelayan rumpon atau nelayan pancing yang ikannya biasa di ekspor seperti Kakap merah ikan kerapu pokoknya yang biasa di ekspor. Sekarang berhenti dulu," ujar Mulyadi usai menerima bantuan sembako, masker dan handsanitizer oleh TNI AL Cirebon, Kamis (23/4/2020).

Dia mengaku, sejak Covid-19 masuk ke Indonesia, perusahaan eksportir ikan yang biasa menerima hasil tangkapan nelayan tutup. Sehingga, jika tetap memaksa melaut, maka para nelayan Cirebon ini akan merugi.

Para nelayan biasa menangkap 20 hingga 30 kilgram ikan dari hasil mereka melaut. Ikan hasil tangkapan tersebut dijual ke pengepul Rp50 ribu per kg.

"Kalaupun sekarang ada yang melaut dijualnya ke pedagang lokal itu juga harganya Rp25 ribu per kg. Belum dipotong dengan operasional kapal dan lain-lain maka hitungannya kita yang rugi," ujar dia.

Oleh karena itu, tidak sedikit nelayan yang alih profesi selama masa pandemi covid-19. Ada juga para nelayan yang memanfaatkan perahunya untuk disewakan kepada warga yang hobi mancing.

Mulyadi menyebutkan, harga sewa perahu bervariasi tergantung berapa lama kapal tersebut dipakai. Hanya saja, upaya bertahan hidup ditengah Covid-19 ini dianggap belum maksimal sehingga nelayan masih butuh untuk diberi bantuan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Paket Sembako

Cerita Puluhan Nelayan Cirebon Berhenti Melaut Imbas Covid-19
Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Agung Nugroho secara simbolis menyerahkan bantuan paket sembako kepada nelayan TPI Cangkol Kota Cirebon yang berhenti melaut imbas covid-19. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

"Kami ada sekitar 40 perahu masing-masing diisi dua sampai empat ABK," ujar dia.

Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Agung Nugroho menyebutkan dari hasil survei di lapangan, ada sekitar 80 warga nelayan terdampak covid-19 di Kampung Kampung Cangkol.

Dia menyebutkan, 80 paket tersebut terdiri dari sembako, vitamin, masker dan pemasangan instalasi air di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cangkol.

"Kegiatan ini juga sinergi dengan Polri hingga Pemkot Cirebon yang masih menjadi bagian dari gugus tugas percepatan penanganan covid- 19 di Kota Cirebon," ujar dia.

Agung menjelaskan, pembagian paket sembako tersebut tak hanya dilakukan oleh prajurit TNI AL. Unsur TNI AD dan Polri turut serta membagikan bantuan sembako kepada warga terdampak di lokasi berbeda.

Dia menjelaskan, kegiatan tersebut bagian dari penjabaran pemerintah dalam membantu mengatasi kesulitan masyarakat ditengah pandemi covid-19. Oleh karena itu, pembagian sembako akan terus dilakukan di sejumlah titik sesuai dengan hasil survei masyarakat terdampak khususnya wilayah pesisir.

"Sembako pasti ada tambahan vitamin untuk menjaga imunitas masker untuk membantu mencegah sebaran covid-19," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya