Tetap Digelar, Tradisi Dlugdag Kasepuhan Cirebon Beri Semangat Pagi Pertama Ramadan

Pandemi covid-19 dan penerapan physical distancing membuat sejumlah tradisi di Keraton Cirebon ditiadakan dalam rangka memutus mata rantai penularan corona covid-19

oleh Panji Prayitno diperbarui 24 Apr 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 06:00 WIB
Saat Tradisi Dlugdag Terapkan Prosedur Covid-19 di Keraton Kasepuhan Cirebon
Tradisi Dlugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon tetap berjalan dengan menerapkan protokol covid-19. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Keluarga hingga abdi dalem Keraton Kasepuhan Cirebon keluar dari kediaman Sultan. Dengan menjaga jarak dan menggunakan masker, mereka berjalan menuju Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon.

Di tengah Pandemi Covid-19, Keraton Kasepuhan Cirebon tetap menjalankan tradisi dlugdag yang sudah dilestarikan secara turun temurun.

Dlugdag merupakan tradisi menabuh bedug bertalu-talu yang dilakukan Keraton Kasepuhan Cirebon. Dlugdag dipimpin langsung oleh Sultan Arief Natadiningrat.

Namun yang berbeda, Tradisi Dlugdag yang digelar tahun ini tetap mengikuti protokol kesehatan. Rangkaian prosesi dlugdag pun dipercepat.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya kami laksanakan salat Ashar dulu di masjid, tahun ini tidak karena kami mengefektifkan waktu," kata Sultan Arief, Kamis (23/4/2020).

Setibanya di lokasi Langgar Alit Keraton Kasepuhan, Sultan Arief memberi sedikit sambutan kemudian lanjut menabuh bedug bertalu-talu.

Prosesi tabuhan bedug diawali oleh Sultan Arief. Setelah itu, bergantian oleh para abdi dalem hingga keluarga keraton.

"Ada beberapa kegiatan rutin di bulan Ramadan ini yang kami tiadakan karena pertimbangan kebijakan pemerintah untuk tidak menggelar kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang termasuk di Keraton Kasepuhan Cirebon ini," kata Sultan Arief.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kegiatan Terbatas

Saat Tradisi Dlugdag Terapkan Prosedur Covid-19 di Keraton Kasepuhan Cirebon
Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat saat menjalankan rangkaian tradisi dlugdag menyambut bulan suci Ramadan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Dia menyebutkan ada beberapa kegiatan selama Ramadan di Keraton Kasepuhan ditiadakan. Seperti Salat Tarawih, haul Gusti Sultan Sepuh ke XIII, buka puasa bersama anak yatim, masyarakat, hingga abdi dalem keraton.

Untuk kegiatan malam Lailatul Qodar, hanya dilakukan oleh keluarga keraton. Mulai dari ritual hingga menyusun saji makanan saat malam Lailatul Qodar.

"Mengirim gerbong maleman ke Gunung Jati kami kami tetap ada. Salat Idul Fitri ditiadakan sampai open house juga kami tiadakan dulu," ujar dia.

Sementara itu, beberapa kegiatan Ramadan yang tetap diadakan selain dlugdag yakni tadarus di Langgar Alit Keraton Kasepuhan Cirebon.

Kemudian kegiatan Khataman di Langgar Alit Keraton Kasepuhan Cirebon. Hanya saja, kata Sultan Arief, tradisi yang tetap dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan.

"Artinya ya tidak semua orang bisa ikut tradisi yang kami laksanakan. Jadi bisa dikatakan terbatas orang tertentu saja. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," ujar Sultan Arief.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya