Ribuan Warga Palembang Padati Pasar Tradisional Saat Sudah Berlaku PSBB

Para warga Palembang memadati Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang Sumsel di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

oleh Nefri Inge diperbarui 09 Jun 2020, 04:35 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 15:00 WIB
Ribuan Warga Palembang Padati Pasar Tradisional Saat Sudah Berlaku PSBB
Para warga Palembang memadati Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang Sumsel di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan sejak hari Rabu (20/5/2020) kemarin, terus disosialisasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan instansi terkait.

Sayangnya di awal penerapan PSBB di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), masih banyak warga yang tidak mengindahkan aturan-aturan yang ditetapkan.

Seperti terjadi di kawasan Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang pada hari Kamis (21/5/2020), ribuan warga Palembang berbondong-bondong memadati pasar tertua di Palembang ini.

Jarak antarwarga di pusat perbelanjaan tradisional tersebut, sangat berhimpitan satu sama lain. Bahkan tak sedikit dari pengunjung pasar tradisional tersebut, yang enggan menggunakan masker.

Aktivitas para warga di pasar tersebut, kebanyakan membeli barang fashion seperti baju, sepatu dan kebutuhan untuk lebaran. Pasalnya, Idul Fitri 1441 Hijriah dirayakan beberapa hari kemudian, yaitu pada tanggal 25 Mei 2020.

Hera, warga Sekojo Palembang mengatakan, dia sengaja ke Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang bersama kedua anaknya ke toko pakaian muslim.

“Ajak jalan anak-anak sembari menukar jilbab, yang saya beli dua hari yang lalu di pasar ini. Sekalian juga mengajak anak laki-laki saya mencukur rambut,” ucapnya kepada Liputan6.com, Kamis siang.

Salah satu alasannya memilih berbelanja di pasar tradisional dibandingkan pasar modern, karena banyak berita tentang ramainya pasar modern didatangi pengunjung. Sehingga membuatnya cemas tertular Corona Covid-19.

Untuk mengantisipasi penularan Corona Covid-19 di tengah padatnya aktivitas pasar, dia bersama kedua anaknya tetap menggunakan masker.

Saat sampai pulang ke rumah, dia juga langsung mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

“Ya, berserah diri saja sama Tuhan. Yang penting sudah menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan,” katanya.

Sama halnya diungkapkan Novi, warga Plaju Palembang juga turut membawa anak laki-lakinya berusia sekitar 8 tahun ke Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang.

Awalnya dia sempat takut akan tertular Corona Covid-19 di pasar tradisional ini. Namun karena anaknya merengek untuk membeli pakaian baru, Novi terpaksa membawa anaknya ke Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang ini.

 

Omset Pedagang Menurun

Ribuan Warga Palembang Padati Pasar Tradisional Saat Sudah Berlaku PSBB
Para warga Palembang memadati Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang Sumsel di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Takut sih, tapi anak saya meminta membelikan baju lebaran baru. Makanya saya belanja ke sini saja. Harganya juga lebih murah dari pasar modern,” katanya.

Pandemi Corona Covid-19 di Palembang Sumsel ternyata juga membawa dampak besar, bagi para pedagang di pasar tradisional ini.

Putri, penjual pakaian wanita menuturkan, bulan Ramadan tahun ini pendapatannya sangat menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau tahun lalu, bisa mengantongi laba Rp5juta sebulan. Apalagi beberapa hari jelang lebaran, penjualan melonjak drastis. Tapi sekarang, mencapai laba Rp2 juta saja sulit sekali,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya